Januari 2019

Rabu, 16 Januari 2019

Ibu Rumah Tangga, Ibu Bekerja, dan Mompreneur Belajar Public Speaking, Seperti Apa?


Ibu rumah tangga, ibu bekerja, dan mompreneur belajar public speaking, mungkin banyak orang yang kemudian memicingkan mata. Buat apa sih ibu-ibu belajar public speaking? Apakah ada dari jannati yang berpendapat semacam itu?

Ga salah juga sih, memang ibu-ibu identik dengan memasak, mengurus anak, dan segala printilan rumah tangga yang sering dikira banyak orang berkutat pada "itu-itu saja". Hm, jangan salah, itu-itu sajanya itu memang lebih dari itu 😋 Urusan jadi bendahara rumah tangga, jadi ahli gizi, jadi koki terbaik, jadi psikolog handal, sampai orator ulung adalah serangkaian profesi yang melekat dengan skill khusus yang mestinya dimiliki seorang ibu.

Tak peduli apakah si ibu pure ibu rumah tangga, ibu yang ikut mambantu penghasilan rumah tangga dengan bekerja, ataupun seorang mompreneur yang bekerja dari rumah.

Public speaking sangat perlu dimiliki seorang ibu karena fungsi berbicara yang tak sekedar bicara. Apalagi emak-emak juga sering dituduh tempatnya bergosip ya. Ampun dah 😅 Tahu ga, kalau talking berbeda dengan speaking. Talking adalah berbicara secara bahasa, seperti bayi yang sudha bisa mengeluarkan beragam suara. Sedangkan speaking adalah seni berbicara. Sebenarnya, berbicara dengan seseorang saja atau sering disebut empat mata, sudah termasuk dalam kategori public speaking. 
Lalu, bagaimana fungsi public speaking ini bisa berpengaruh dalam seni berbicara pada anak, suami, klien, customer, hingga publik?
Nah, inilah yang dipelajari dalam 2 days workshop Public Speaking for Moms The Jannah Institute yang berbasis di Jember, Jawa Timur. 

Public Speaking for Moms pertama kali diadakan pada Mei 2018, diikuti oleh sekitar 15 orang moms yang sangat bersemangat mengikuti proses 2 hari dalam sikon puasa Ramadhan, dan bertempat outdoor di Kampoeng Baca, Jalan Nusan Indah VI/7 Jember. Luar biasa!

Beragam latar ikut mewarnai Public Speaking for Moms batch 1, mulai dari mompreneur yang mendukung suaminya berbisnis kopi, mompreneur yang berbisnis minuman susu, donat waluh, sampai seorang PNS, guru, pengusaha kafe, seorang leader di sebuah perusahaan distribusi, pengusaha wedding souvenir, karyawan swasta, semua melebur jadi satu.

Bangga dan haru rasanya bisa menjadi wadah berkumpul ibu-ibu hebat. Suasana kekeluargaan pun langsung menyeruak, belajar seni berbicara pun mendadak menjadi lebih bersemangat.




Respon yang positif itu pun akhirnya membuat banyak ibu dan perempuan di Jember lainnya penasaran dan menunggu-nunggu jadwal workshop selanjutnya.

Akhirnya, The Jannah Institute kembali menggelar 2 days workshop Public Speaking for Moms pada November 2018. Cukup lama, karena schedule TJI yang sangat padat untuk kelas-kelas lainnya. Tapi, selepas ini, semoga bisa rutin setiap 3 bulan sekali minimal ya, jannati. Aamin.

Berbeda dengan sebelumnya, batch 2 dibatasi hanya sampai 10 orang saja. Dan ternyata, 7 orang yang ditekdirkan Allah untuk ikut menimba ilmu. Dilaksanakan di NOG Resto, Perumahan Gunung Batu Permai, batch 2 yang diikuti oleh dosen, da'iyah, ibu rumah tangga yang sekaligus penyuluh Posyandu, ibu rumah tangga yang sekaligus menjadi pendamping suaminya kala bertugas sebagai polisi, PNS, guru, dan pengusaha home decoration ini juga tak kalah berkesan.





Alhamdulillah, 2 days workshop Public Speaking for Moms berlangsung lancar dan berkesan as always 😍 . . 3-4 Nov, 7 org terpilih dr rencana 10 seat, yg ditakdirkan Allah utk menambah ilmu yg harapannya long lasting diaplikasikan kpn saja. Baik itu oleh yg ibu rmh tangga, mompreneur, da'iyah, dosen, guru, sesuai ragam profesi bunda2 kece yg kemaren hadir. . . Sesi hari pertama mengupas urgensi public speaking for moms berlangsung seru krn ada sesi mengingat pengalaman public speaking yg memorable, sesi mengeluarkan ketakutan yg dihadapi saat public speaking dan menghancurkannya bersama2, jg sesi selftalk positif ttg goals pasca workshop 😎 . . Hari kedua ga kalah seru. Ada sesi roleplay battle utk pemanasan special perform. Dan setelahnya ada nobar utk review video masing2. Seruu dan ga berasa. Mau tahu testimoni para moms yg diibaratkan dgn buah utk menggambarkan perasaan ikut 2 days workshop ini? Stay tune terus di TJI ya, jannati♡ . #publicspeakingjember #wearepublicspeaker #publicspeakingformoms #publicspeakerjember #perempuanjember #kelaspublicspeaking #vibrantmethods #appreciativelearning #thejannahinstitute
A post shared by The Jannah Institute (@thejannah.ins) on

Apa Saja yang Dipelajari di Public Speaking for Moms?

Di hari pertama, moms akan diajak untuk menelusuri plusnya diri sendiri lewat pengalaman paling berkesan selama hidup dalam melakukan seni berbicara, appaun itu. Serunya, itu semua disampaikan lewat gambar bebas ala ilustrasi komik.

Setelah unforgettable moment itu terungkap, langkah selanjutnya adalah mengungkapkan ketakutan-ketakutan yang masih mungkin dialami saat berbicara di depan umum. Ini berguna sebagai detoks. Seperti apa keseruannya? Hm, jannati harus menyaksikannya sendiri sih 😊

Setelah itu, bersama-sama seluruh peserta, selftalk sebagai komitmen dan latihan mensugesti diri dengan sesuatu yang positif pun dilakukan.

Di hari pertama itu, urgensi public speaking bagi seorang ibu dibahas tuntas, termasuk tips-tips powerfull public speaking. Di akhir sesi hari pertama, akan ada roleplay berkelompok dengan case yang berbeda-beda. Ada yang bagaimana memimpin rapat sebagai mompreneur, ada yang sedang berkomunikasi dengan anak, dan sebagainya.

Apakah hari kedua bertambah seru?

Pastinya! Sebab di hari kedua ini, masing-masing moms akan diberikan waktu untuk final perform, menampilkan apapun seni berbicara yang akan moms praktekkan. Kalau di batch 1 banyak yang berkisah soal hijrah, bisnis, dan bahkan semi curcol, di batch 2, tiap orang mengeksplorasi diri dengan menjadi sesuai profesinya. Ada yang penyuluh, ada yang sedang memberikan tausiyah, memberikan sambutan saat acara kantor, sampai berbagi tips tutorial tentang hobi dan komunitasnya. Seru!

Ada sesi untuk review dengan menonton bersama video rekaman saat final perform. Sebagai bonus, Kak Prita HW sebagai mentor memberikan bocoran tentang tipe-tipe karakter orang yang dihadapi dalam keseharian dan bagaimana menarik perhatian karakter yang berbeda itu.

Batch 3 nya kapan nih?

Info serunya di poster ya moms. Hubungi CP untuk booking seat nya. Jangan sampai ketinggalan. Ibu-ibu belajar pubblic speaking, kenapa ga? 😍




- Wassalam, TJI -



Senin, 14 Januari 2019

Public Speaking for Youth The Jannah Institute Jember, Mewadahi Energi Kaum Muda


Public Speaking for Youth adalah salah satu program kelas yang dimiliki The Jannah Institute (TJI) untuk mewadahi kaum muda yang bergejolak. Energinya yang luar biasa tentu akan menjadi potential lost bila tidak bisa disalurkan dengan positif, bermanfaat, dan berkah tentunya. Kelas kali ini memang dikhususkan untuk pelajar dan mahasiswa Jember dan sekitarnya yang tertarik belajar lebih jauh tentang ilmu berbicara di depan umum atau ber-public speaking ria. 

Setelah sukses mengadakan batch 1 yang diikuti 9 orang pelajar dan mahasiswa. Public Speaking for Youth batch 2 diikuti oleh 7 orang yang juga dari kalangan tak jauh berbeda. Mulai dari pelajar SMP, SMA, hingga mahasiswa.




Sengaja, materi-materi Public Speaking for Youth dikemas tidak dalam sekali one day atau two day workshop, tetapi dalam konsep kelas yang terdiri dari 5 pertemuan. Jika batch 1 berdasarkan kesepakatan untuk menentukan jadwalnya, di batch 2 lebih ketat dengan menentukan waktu setiap Sabtu pagi setiap pekannya. Dan, alhamdulillah cara ini lebih efektif. Peserta belajar mengaku ketagihan dan dalam posisi on fire untuk mengaplikasikan ilmunya.

Masih sama mbak. Dari pertemuan 1 dan 2, tetep nagih dan nagih. - Amelinda, mahasiswa FEB Unej, peserta belajar Public Speaking for Youth batch 2

Apa Saja yang Dipelajari di 5 Pertemuan?

Sesuai dengan ruh pembelajaran di TJI yang mengedepankan appreciative learning dalam tiap prosesnya, kelas-kelas fleksibel dilakukan di indoor maupun outdoor yang ditentukan bersama. Saya sendiri sebagai mentor juga berusaha untuk mengajak temen-temen peserta belajar untuk terlibat menentukan keputusan terbaik untuk mereka, sekaligus memastikan kenyamanan.

Pertemuan 1 membahas tentang The Purpose of Public Speaking for Youth alias apa sih urgensi kaum muda belajar public speaking. Di pertemuan 1 ini semacam pondasi dari pertemuan-pertemuan selanjutnya. Peserta belajar akan diajak untuk menggali pengalaman paling berkesan saat tampil berbicara di depan umum sepanjang hidupnya, kemudian mengeluarkan ketakutan yang dihadapi saat berbicara di depan umum, sekaligus diajarkan metode selftalk sebagai bentuk "doktrin" positif pada diri sendiri.




Pertemuan 2 biasanya memilih tempat outdoor karena semuanya diajak untuk melatih Voice Power & Intonation dengan mencoba nada suara rendah, sedang, dan tinggi. Kekuatan suara ini penting untuk memaksimalkan kekuatan terbaik dari tiap individu yang kadang kurang terasah. Selain itu, suara yang mumpuni juga akan memberikan efek pada rasa percaya diri ketika tampil.



Sementara di pertemuan 3 agak sedikit berbeda antara batch 1 dan batch 2. Jika batch 1 menghadirkan Mas Nizar selaku announcer RRI Pro 2 Jember yang memiliki sifat introvert pada awalnya beserta bocoran-bocoran latihan pernafasan dan hikmah dari pengalamannya, di batch 2, saya mencoba mengajak peserta belajar lebih lepas berekspresi lewat Public Speaking for Marketing Skill.

Saya ajak mereka untuk pitching atau semacam prospek kalau dalam bahasa marketing, yaitu berkomunikasi dengan tujuan mempengaruhi orang lain. Ini biasanya dipakai untuk memasarkan suatu produk ataupun jasa kepada masyarakat secara face to face secara langsung. Kami berkumpul di hari Ahad pagi di CFD Jember.


Di batch 2, ini adalah pengalaman yang paling seru dan masih mau diulang lagi, begitu kata mereka. Saat itu, mereka belajar bagaimana memperkenalkan diri, presentasi, hingga closing sesuai dengan tujuannya. Ada yang membawa produk sendiri seperti masker, kaldu non MSG, dan sisanya juga memperkenalkan TJI kepada khalayak Jember. Hasilnya luar biasa, ada yang diterima, ditolak, berelasi untuk dihubungi lebih lanjut terkait pemasaran program di kantor si customer, dan sebagainya.

Pertemuan ke 4, barulah saya ajak untuk mengenal ragam profesi public speaker, salah satunya adalah announcer. Jadilah, hari itu, saya yang sejak Maret 2017 dipercaya mengampu program Literacy on Friday di Pro 2 Morning Show mengajak temen-temen untuk on air dan meet the announcer. Siapakah dia? Iyap, Mas md_putrawijaya yang selain music director juga dikenal sebagai MC dan moderator. Fresh lah hari itu, karena banyak yang pengalaman pertama memasuki studio 😆

Kalau di batch 1, saya mengajak temen-temen berkunjung ke Texas English Course dan bertemu serta mengambil insight dari Mom Luci selaku owner Texas tentang Public Speaking in English khususnya untuk perkenalan diri. Karena dirasa di batch 2 ingin fokus untuk di Bahasa Indonesia, maka di batch 2 langsung praktek on air. 

Pertemuan terakhir, ini nih yang paling seru dan sukses bikin deg-degan. Mereka harus tampil final perform di sebuah event kopdar The Jannah Institute (TJI) Community. Ada yang bertugas sebagai MC, moderator, dan fasilitator yang meng-handle jalannya ice breaking dan barter buku.

Batch 1 bertemakan Writerpreneur menghadirkan saya sendiri dan video conference dengan penulis asal Malang, Miyosi Ariefiansyah yang juga partner saya menulis sejak 2010.

Batch 2 sedikit berbeda, TJI menghadirkan topik ngobrol seru menyoal Generasi X, Y, dan Z yang masing-masing ada perwakilannya. O iya, ada Nadia dan Novi yang masih uduk di bangku SMA dan SMP yang memulai debut menjadi narasumber alias public speaker utamanya langsung 😍

Alhamdulillah, baik kopdar pertama dan kedua berlangsung lancar dan semua peserta belajar sukses tampil memukau.



"Jangan lelah untuk terus menyampaikan yang benar secara konten, dan juga disampaikan dengan cara yang baik. Semoga ilmunya bisa diaplikasikan di kehidupan sehari-hari sampai jangka panjang", itu pesan saya di saat menyerahkan sertifikat sebagai tanda kelulusan semua peserta belajar.

Tertarik untuk Ikut Kelas Public Speaking for Youth Berikutnya?

Ada upaya untuk hasil yang terus diusahakan. Pun public speaking, bukanlah hal instan yang bisa dipelajari dalam semalam, sehari, atau dua hari. Ia membutuhkan pengulangan atau repetisi yang konsisten.

Karena itu, The Jannah Institute (TJI) mengemasnya dalam 5 pertemuan yang fun dan hidup, juga penuh dengan praktek yang menantang. Semua itu cuma dengan investasi Rp. 250.000. Apalah arti investasi kecil ini dengan pengalaman yang akan temen-temen dapatkan. Mari belajar dan berkolaborasi!

Hubungi :
Siska - Marketing & Customer Relation
081803661751



- Wassalam, TJI -