Bukan hanya sekali ini saja Alfamart melakukan pelatihan dan pemberdayaan kepada
para perempuan. Ber-partner dengan The Jannah Institute, acara ini telah sukses digelar
untuk kelima kalinya.
Acara yang digelar pada Selasa, 9 April 2019 ini memang menjadi salah satu program pertanggungjawaban perusahaan kepada masyarakat atau yang lebih dikenal sebagai
CSR (Corporate Social Responsibility).
Hal ini dituturkan Pak Yosia Andika Pakiding selaku Branch Manager Alfamart Jember dalam keynote speech nya, "Alfamart tak hanya ingin mengurusi soal bisnis dan keuntungan semata, tapi bagaimana memberikan manfaat juga untuk masyarakat luas. Makanya, pelatihan seperti ni sudah rutin kami adakan bekerjasama dengan The Jannah Institute", ujarnya.
Pelatihan Pembuatan
Puff Pastry
Puff pastry merupakan salah satu dari sekian
banyak jenis kue yang biasa tersaji di acara-acara penting atau momen-momen yang cukup spesial. Sensasi crunchy dari puff pastry yang dipadu dengan
berbagai macam topping menjadikan puff pastry memiliki ciri khas tersendiri.
Selain itu, bentuk dari puff pastry ternyata juga bisa dikreasikan menurut
selera masing-masing.
Misalnya seperti sekarang ini, setelah
dilakukan demo tentang bahan-bahan dan pembuatan adonan puff pastry, setiap
peserta diberikan satu adonan puff pastry yang bisa dibentuk sesuai dengan
kreasi masing-masing. Selain itu, isian atau filling dari puff pastry juga beraneka
ragam. Bisa diisi dengan cokelat, kacang, keju, serta fla susu yang
dikombinasikan dengan topping buah.
Baca Juga : Pelatihan Kedua - Gelaran Kedua Alfamart Jember x The Jannah Institute, Eh Ada Alfamind!
Pelatihan ini mendatangkan pemateri yang sudah
tidak diragukan lagi keahliannya di bidang kuliner terutama baking, yaitu Moms Indah Setyorini atau yang akrab disapa dengan Mbak atau Bu Indah. Sst, Moms Indah ini juga salah satu alumni Public Speaking for Moms nya The Jannah Institute loh. Selain sudah terkenal
dalam bidangnya, Bu Indah ini juga owner dari Kinarya Cake dan Bedhag Coffee.
Kinarya Cake adalah pensuplai bahan setengah jadi untuk menu dessert beberapa cafe terkenal di Jember. Dan, Bedhag Coffee yang dijalankan bersama suaminya merupakan salah satu UMKM yang melestarikan kopi lokal Jember dengan kualitas
yang tidak kalah dengan kopi-kopi lainnya.
Pelatihan ini dipilih bukan karena
proses pembuatannya saja yang terbilang mudah. Namun, pelatihan ini
diharapkan mampu memberikan motivasi
kepada peserta untuk berwirausaha mandiri di bidang kuliner. Apalagi dalam waktu
dekat ini akan ada bulan Ramadhan dan selanjutnya momen Idul Fitri, sehingga
bisa menjadi langkah awal untuk memulai bisnis di bidang kuliner.
Selain acara pelatihan pembuatan puff pastry,
Alfamart juga melakukan sosialisasi mengenai Diet Kantong Plastik.
Yuk Diet Kantong
Plastik Dari Sekarang
Sampah merupakan permasalahan yang seakan-akan
tidak pernah kunjung selesai. Sampah seringkali menimbulkan dampak yang buruk
bagi lingkungan, terutama sampah plastik yang sulit sekali untuk diuraikan.
Di Indonesia sendiri, hampir 9,8 miliar sampah
plastik yang terkumpul setiap tahunnya. Hal ini disebabkan karena banyaknya
penggunaan sampah plastik tiap orangnya. Diperkirakan setiap orang mampu
menyumbangkan 700 lembar kantong plastik dalam satu tahun. Bayangkan saja
berapa banyak jumlah penduduk Indonesia saat ini. Jika dibiarkan, lama kelamaan
Indonesia mampu memunculkan gunung-gunung sampah plastik di tiap wilayahnya.
Selain itu, sampah plastik merupakan penyumbang nomor dua limbah yang mengalir
ke laut.
Lalu, mengapa plastik masih digunakan?
Kemasan plastik sangat akrab dengan
masyarakat, mulai dari kemasan makanan, minuman, alat-alat mandi dan kantong
belanja pun sudah menggunakan kemasan berbahan plastik. Kemasan praktis
memberikan kesan yang praktis dan murah. Namun, yang tidak pernah terpikirkan
bahwa sampah plastik sangat berdampak buruk bagi lingkungan. Plastik memiliki
sifat yang tidak mudah terurai, butuh waktu beratus-ratus tahun bahkan hingga
ribuan tahun untuk menjadikan plastik tersebut benar-benar hancur. Sedangkan
yang kita ketahui, sampah plastik tiap harinya semakin bertambah jumlahnya.
Dampak yang sudah terlihat di wilayah perairan
laut adalah banyaknya hewan laut yang ditemukan mati akibat dari sampah
plastik. Misalnya akhir tahun 2018 kemarin, tepat 19 November, ditemukan seekor
paus yang mati di wilayah Pantai Wakatobi. Itu akibat dari hampir 50% sampah plastik yang
memenuhi perutnya, dan sampah tersebut tidak bisa dicerna. Tidak
hanya di Wakatobi, pada 9 Desember, juga ditemukan penyu yang mati di Perairan
Kulon Progo dengan kasus yang sama seperti di Pantai Wakatobi.
Bukannya plastik bisa didaur ulang?
Sampah plastik memang dapat didaur ulang oleh
karena itu, banyak yang menganggap remeh kasus ini. Namun faktanya tidak
demikian. Menurut data lembaga Sustainable Waste Indonesia tahun 2018, berat
sampah di Indonesia mencapai 4.000 ton per hari. Jika jumlah tersebut
dikategorikan menjadi 100% sampah yang dihasilkan perharinya. Berapakah yang
bisa di daur ulang?
Hanya 7% sampah plastik yang bisa didaur ulang.
Selebihnya kemana? 69% langsung berakhir di
tempat pembuangan akhir dan 24% sisanya masih mencemari lingkungan.
Mungkin bisa dibayangkan, akan seperti apa
Indonesia jika hal ini dibiarkan terus menerus.
Sampah yang didaur ulang pun biasanya memiliki
kategori tertentu. Sedangkan sampah plastik yang tidak bisa didaur ulang
biasanya langsung dijual kepada pemasok dengan harga yang sangat rendah. Harga
sampah plastik biasanya diantara Rp.100-Rp.2.200 setiap kilogramnya.
Bahkan Enri Damanhuri, peneliti lingkungan dari
ITB mengatakan selama sampah dipandang kurang memiliki nilai, maka
sampah-sampah tersebut tidak akan didaur ulang dan dibiarkan begitu saja.
Jika sudah demikian, apakah cukup hanya dengan
peran dari komunitas dan juga pemerintah? Tentu saja tidak.
Permasalahan sampah bukan sekedar tanggungjawab
pihak tertentu, namun seluruh elemen dalam sebuah negara. Baik itu dari
pemerintah yang membuat kebijakan, perusahaan yang juga membutuhkan keuntungan
dan warga negara secara keseluruhan sebagai pelaku atau pelaksana kebijakan.
Semua elemen saling bersinergi, berkaitan dan tidak bisa dilepaskan.
Pemerintah berkewajiban membuat kebijakan yang
mengatur tentang penggunaan sampah plastik, cara penanganan serta benar-benar
menerapkan kebijakan yang telah dibuat. Tidak memilih pihak tertentu sebagai
objek kebijakan dan konsisten dalam menerapkan kebijakan. Jika pemerintah sudah
tegas dengan kebijakannya, otomatis elemen negara yang lainnya juga akan
mengikuti.
Namun, apa yang terjadi sekarang? Permasalahan
sampah yang semakin menumpuk tetapi belum ada kebijakan secara nasional yang
mengatur tentang hal itu. Bahkan dari komunitaslah yang banyak memberikan
edukasi akan bahaya sampah. Tidak sekedar komunitas saja, bahkan Asosiasi
Pedagang Ritel Indonesia (APRINDO) mulai mengambil langkah untuk mengurangi
volume sampah plastik. Yaitu dengan memberlakukan aturan kantong plastik tidak
gratis (KPTG).
Kebijakan kantong plastik tidak gratis (KPTG)
ini diberlakukan mulai tanggal 1 Maret 2019 di seluruh toko jaringan Alfamart. Kebijakan
KPTG bukanlah semata-mata program Alfamart untuk memperoleh keuntungan.
Hal ini juga dijelaskan oleh Bapak M. Faruq
Asrori selaku Corporate Communication Regional Manager, “Alfamart bersama
APRINDO kembali berkomitmen untuk menerapkan program Kantong Plastik Tidak
Gratis di seluruh jaringan toko pada 1 Maret 2019, untuk mengurangi jumlah
sampah plastic yang beredar”, ungkapnya.
Alfamart mengenakan harga Rp.200 per kantong
plastik. Selain itu, Alfamart juga menawarkan kantong belanja kain yang bisa
dipakai secara berulang dan tentunya juga ramah lingkungan. Tujuannya bukan
sebagai tambahan keuntungan bagi Alfamart. Melainkan sebagai motivasi kepada
masyrakat untuk mulai mengurangi konsumsi kantong plastik.
Selain dari pemerintah dan pengusaha, peran masyarakat
pun tidak kalah penting dalam hal pengurangan volume sampah ini. Diharapkan
masyarakat mampu menerapkan program 4 R, yaitu :
- Reuse,
menggunakan kembali kantong belanja plastic yang masih bisa digunakan
- Reduce
dan Refuse, mengurangi bahkan menolak penggunaan kantong plastik selama masih
bisa
- Recycle,
mendaur ulang dan memiliah plastik-plastik bekas
- Rethink,
berpikir kembali sebelum menggunakan kantong plastik
Dengan adanya program sosialisai mengenai
Kantong Plastik Tidak Gratis ini dapat memberikan edukasi kepada masyarakat
mengenai bahaya sampah plastik dan upaya pengurangan volume sampah plastik.
Serta melalui program ini, Alfamart mampu menjadi salah satu perusahaan go
green, yang peduli akan lingkungan sekitar. Serta menjadi perusahaan yang tidak
hanya mementingkan keuntungan semata. Namun juga harmonisasi dengan masyarakat
dan lingkungan.
Jadilah Agen Perubahan. Kurangi Konsumsi
Plastik. Meski Sedikit, Setidaknya Bisa Mambantu Menjaga Kelestarian Lingkungan
Bagi Generasi Selanjutnya.
Semangat Memberdayakan Pengusaha Toko Kelontong
Acara yang dimulai sejak pukul 09.00 dan diakhiri dengan makan siang ini, menghadirkan Pak Taufik Hidayanto sebagai Store Sales Point Manager.
Pak Taufik sendiri sudah sering berbagi di event Pelatihan Pemberdayaan Masyarakat Khusus Perempuan sebelumnya. Penasaran apa program dari SSP untuk memfasilitasi para pengusaha toko kelontong, mulai dari bentuk rombong atau outlet ataupun warung? Langsung saja meluncur ke
Pelatihan Ketiga - Gelaran Ketiga Alfamart Jember x The Jannah Institute Memperkenalkan Apa Itu Store Sales Point
Setelah sesi Pak Taufik, makan siang sudah menunggu. Menu yang disajikan sungguh membuat perut tak sabar untuk segera melahapnya. Ada nasi goreng, sop buntut, nasi ayam kremes, kwetiauw goreng, dan juga sajian minuman es teh.
Tak lupa dibagi pula doorprize untuk para peserta yang berhasil menjawab pertanyaan ala kuis dari Bu Ame, corporate communication Alfamart. Juga ada fasilitas kartu member Alfamart free khusus buat yang belum terdaftar sebagai member.
Baca Juga : Pelatihan Keempat - Seru-Seruan bareng Alfamart dan The Jannah Institute di Rollas Cafe Jember
30 peserta yang hadir hari itu pun pulang dengan senyum mengembang sambil membawa goodie bag di tangannya, oleh-oleh kecil dari Alfamart. Terimakasih Alfamart!
Penulis - Siska Rofita
Editor - Prita HW
Semua Foto Dok. Pribadi The Jannah Institute
- Wassalam, TJI -