Februari 2022

Rabu, 23 Februari 2022

Sukses berbisnis dengan whatsapp marketing? Siapa takut!


 


“Intinya, komunikasi dengan manusia itu ya pakek bahasa manusia. Jangan pakai bahasa mesin.” Pesan penutup dari Kak Prita kali ini tidak hanya membuat para peserta sharing session tersadar, tetapi juga menancap ke hati dengan begitu dalam. Semoga selalu ingat untuk memanusiakan manusia. 

Sharing session yang diadakan di grup Whatsapp Parents Club TheJannahIns dilaksanakan setiap hari Jum’at pukul dua siang hingga pukul empat sore. Narasumbernya beragam, dengan dasar keilmuan juga berbeda-beda. Nah, pada tanggal 28 Januari 2022 kemarin, Kak Prita HW selaku founder TJI didapuk untuk menjadi narasumber. 

Pada kesempatan kali ini, Kak Prita akan berbicara tentang whatsapp marketing. Karena, dibanding sosial media yang lain seperti instagram, facebook, tiktok dan twitter, tentu whatsapp terasa lebih familiar. Karena sebagian besar pengguna telepon pintar, pasti memiliki aplikasi ini. 

Sebelum memulai pembahasan, Kak Prita bertanya berapa jumlah nomor kontak whatsapp peserta sharing session. Saat mereka menjawab ada ratusan,  ternyata Kak Prita sudah memiliki hampir dua ribu nomor kontak whatsapp. 

Menurut Kak Prita, bagi mompreneur semua sosial media itu memiliki tujuan yang sama, yang pertama silah ukuwah, yang kedua, mengubah kontak menjadi calon customer. Jika dalam bahasa marketing, dikatakan mengubah followers menjadi customers. Sudah pernah dengar, kan, Jannati? 

Namun, ternyata memiliki ribuan kontak whatsapp tidak akan berpengaruh terhadap bisnis kita, jika mereka tidak memiliki kepercayaan/ trust dan kedekatan secara emosional kepada kita. Nah, inilah yang akan dibahas di sharing session kali ini. 

Mengubah Followers menjadi Customers

Sebelum mengetahui cara teknis menambah kontak whatsapp dan menjadikannya customer, Jannati perlu tahu istilah-istilah marketing berikut. 

A. Cold market : segmen pasar atau kontak yang pernah mencoba atau membeli produk atau jasa kita. 

B. Warm market : segmen pasar yang sudah pernah membeli produk kita walau hanya sekali. 

C. Hot market : segmen pasar yang sudah berkali-kali membeli produk kita dan ketagihan. Biasanya mereka ini disebut juga pelanggan loyal. 

Ketiga istilah ini, akan menentukan besaran bisnis Jannati selanjutnya. Berikut teknis menambah kontak whatsapp dan mengubahnya menjadi pelanggan. 

1. Tambah kontak secara berkala, miliki target sebanyak mungkin. Caranya dengan masuk ke beberapa grup whatsapp yang ada korelasinya dengan bisnis kita. Entah dari segmen pasarnya atau dari kategori bisnisnya. Jangan lupa untuk memperkenalkan diri secara powerfull dan meminta izin untuk menyimpan nomor kontak partisipan grup. 

Berikut cara memperkenalkan diri secara powerful yang dicontohkan Kak Prita. 

a) Perkenalkan, saya Prita HW, domisili Jember, salam kenal semua.

b) Salam kenal semua, saya Prita HW, ibu 2 anak usia 4th dan 2th, domisili Jember, sehari2 nulis dan ngajar aja sih 🙏🏻

c) Perkenalkan, saya Prita HW, senang sekali bisa join dengan temen2 yg semangat di sini 🥰. Sehari2 saya ibu dari 2 anak usia 4 dan 2 th, sekaligus blogger & writer di www.pritahw.com, juga merintis menjadi knowledgepreneur bersama suami di instagram.com/thejannah.ins. Bisa saling follow di instagram.com/pritahw ya. 

Dari ketiga contoh di atas terlihat bahwa contoh c) merupakan cara memperkenalkan diri yang paling powerfull. Nantinya, Jannati bisa sesuaikan dengan keterampilan yang dimiliki, ya. Pokoknya percaya diri saja. Allah itu memberi kita kemampuan yang luar biasa. Jangan minder. 

2. Jangan spamming, bangun kedekatan natural. Setelah orang-orang mulai terkesan dengan perkenalan kita, warnai dengan menimpali obrolan di grup yang perlu. Jangan menjadi silent reader, ya, Jannati. 

Berikutnya Jannati bisa mulai mengirim pesan pribadi, diurutkan dari partisipan grup. Sebelumnya, Jannati bisa mengetik template pesan pribadi terlebih dahulu, agar tidak lelah mengetik kalimat yang sama berkali-kali. Kemudian, sapa sesuai nama kontak whatsappnya dan sebutkan grup whatsapp yang sama dengannya. Tanyakan juga domisilinya karena Jannati ingin menyimpan nomor whatsappnya. 

Pastikan untuk saling simoan nomor ya, Jannati. Agar nantinya kita bisa saling komen di status/ story whatsapp masing-masing. 

3. Rajin update story. Hal ini bertujuan agar orang-orang senantiasa merasakan keberadaan kita. Namun, jangan terlalu banyak, ya. Cukup 6 – 8 story dalam sehari. Jangan sampai membentuk titik-titik kecil karena terlalu banyak yang di-uploud. Alih-alih menyimak story kita, mereka malah melewati dan tak mau melihat. Jadi rugi, kan? 

Agar teman whatsapp berkenan membaca story kita, maka sebaiknya gunakan trik berikut. Story 1) salam, foto kondisi sekitar di pagi hari (foto pemandangan, sarapan, baca buku), atau quote. Story 2) ceritakan aktivitas hari ini. Mulai dari agenda yang akan dilakukan dan  hubungannya dengan bisnis yang sedang dijalani. Agar lebih mengena, gunakan story telling agar sesuai dengan goals yang ingin dicapai saat membuat story. Apakah untuk membangun kepercayaan, atau agar mereka mau memasrahkan uangnya untuk ditukar dengan barang atau jasa kita. 

Story ke 3), 4), dan 5) foto barang atau jasa. Berilah caption berupa pertanyaan, polling, atau lainnya untuk mengundang interaksi. Story 6) dan 7) bisa diselingi dengan testimoni dan story ke 8) penutup. Boleh berupa quote atau kata-kata penyemangat. 

Silakan dikreasikan ya, Jannati. Untuk Jannati yang sudah pernah mengikuti kegiatan di The Jannah Institute, baik alumni maupun bukan, tentu dapat dengan mudah melihat contoh nyatanya di status Kak Prita. Di sana, terlihat sekali bahwa Kak Prita tidak pernah melakukan hard selling. Selalu ada pengantar yang ciamik, sehingga penonton yang baca tidak merasa sia-sia. 


4. Simak story teman. Jika Jannati sedang santai, sekali-kali bisa menyimak story teman whatsapp atau target konsumen yang ingin diajak mengobrol panjang, tetapi bingung mengawalinya. Beri komentar yang sesuai dan tulus. Usahakan jika ingin berlanjut ke obrolan yang panjang, sampaikan kalimat terbuka semacam pertanyaan. Hal ini akan memancing topik-topik obrolan lainnya. 

Pada tahap inilah, seni public speaking akan terpakai. Meski hanya lewat teks, tetapi teknik persuasive communication juga bisa diterapkan. Minimal, lakukan interaksi kepada sepuluh atau dua puluh orang yang berbeda setiap hari. Hal ini, tidak lain agar komunikasi bisa terus terbangun. 

5. Buat kolam atau komunitas (berupa grup whatsap, akun instagram, fanpage) dari usaha yang sedang dijalani. Berikan value yang selaras dengan bisnis kita, ya, Jannati. Kolam ini bukan tempat promosi ya Jannati. Maka, jangan terpikir untuk memberi materi promosi terus menerus. Berikan keuntungan pada mereka jika bergabung dengan grup yang Jannati buat. Misal, diadakan sharing session, kuis, giveaway, pelatihan sederhana, dan lainnya. Karena di sinilah, Jannati bisa merawat warm market menjadi hot market. 

Jika Jannati mau memperhatikan, community circle yang dibangun oleh The Jannah Institute ada enam kolam. Keenam kolam tersebut terdiri dari TJI Community, Parent Club TJI, Mom Public Speaker, Muslimah Youth Club, TJI Blogger Community dan TJI Library. Di sana, tidak hanya promosi tentang kelas-kelas TJI, tetapi lebih ditekankan pada manfaat, manfaat dan manfaat. 

Saat ditanya tentang pengaruh whatsapp business dibanding whatsapp biasa pada whatsapp marketing, Kak Prita menjawab, bahwa pengaruhnya besar jika penggunanya bisa memanfaatkannya dengan baik. Karena memang untuk media promosi, whatsapp tidak bisa sekuat instagram jika dilihat dari jangkauannya. Namun, adanya fitur-fitur di whatsapp business seperti katalog, pin lokasi di google map, jam buka, pelabelan kontak untuk membedakan konsumen baru, tetap, dan lainnya, sangat mendukung kegiatan whatsapp marketing.

Jadi, untuk online shop, disarankan untuk menggunakan whatsapp business. Agar calon konsumen bisa melihat ragam jualan Jannati di fitur katalog. 

Sebagai pebisnis online, pengetahuan akan teknologi terbaru seputar marketing memang penting diketahui. Karena jangkauan yang luas dipadu dengan teknik komunikasi dan desain yang epik akan menghasilkan bisnis yang berkembang dengan luar biasa. Jadi, jangan berhenti untuk belajar. Karena setiap materi yang kita pelajari tidak hanya bermanfaat untuk dunia, tetapi semoga menjadi ladang amal untuk akhirat. Aamiin. Karena bukankah menuntut ilmu itu wajib? Jika dibarengi dengan niat ibadah, maka semoga pahala juga bisa didapat. Aamiin. Wallahu’alam bishshowab. 


Kontributor: Alan Zakiya. Alumni kelas instagram, online writing class dan blogger di The Jannah Institute. Bisa ditemui di https://penazakiya.blogspot.com


Kamis, 10 Februari 2022

Tips Jitu Membuat Kakak Adik Akrab : Lewat Zero Waste? Bisakah?


 


Kakak dan adik memiliki ikatan satu darah. Bila ikatannya terpecah belah, maka sistem keseimbangan tubuh akan hancur dan melebur menjadi ikatan tak bermakna,” kata Bunda Suci Wullandary menutup sharing session di tanggal 21 Januari 2022 itu. 

Jika kita mengingat masa kecil, mungkin salah satu momen yang terbersit adalah pertengkaran dengan saudara. Mulai dari saling berteriak, lalu saling adu fisik, dan diakhiri dengan adu tangis. Betul, enggak, Jannati? 

Pertengkaran ini memang tidak bisa dihindari. Memang di satu sisi akan membuat suasana menjadi bising. Namun, di sisi lain akan menjadikan hubungan kakak beradik semakin akrab. Dunia anak memang selalu unik. 

Sharing session yang diadakan di WAG Parents Club TheJannahIns pada tanggal 21 Januari 2022 menobatkan Bunda Suci Wullandary sebagai narasumber. Beliau merupakan mombloger, mentee Public speaking for mom #6, kelas Online Writing Class, kelas caption instagram, dan kelas blog. Semua kelas di TJI sudah dijelajahi oleh Bunda Suci, kecuali public speaking for youth dan kidz. Karena dari segi umur sudah tidak memungkinkan, ya. 😆

Pada kesempatan kali ini, Bunda Suci membahas tentang cara mengakrabkan kakak dan adik lewat aktivitas zero waste. Jadi, Bunda Suci ini memang tengah membiasakan diri untuk aktif pada gerakan zero waste. Jannati bisa melihat aktivitas beliau di instagram @suci_wullandary. Di sana, akan terlihat bagaimana usaha beliau dalam mengajarkan zero waste kepada anak-anak beliau yang umurnya berjarak kurang dari dua tahun. Masya Allah. 

Cara Agar Kakak Adik Semakin Akrab

Meski sering bertengkar, tetapi antar saudara sebenarnya memiliki bahasa khusus untuk kembali akrab. Namun, peran orang tua untuk mengusahakan keakraban saudara juga penting dilakukan. Berikut beberapa trik yang bisa Jannati lakukan. Cara ini berlaku untuk kegiatan apa pun, ya, Jannati. Tidak hanya untuk aktivitas zero waste.  

1. Menyadari bahwa setiap anak berbeda dan unik. 

Menyadari bahwa setiap anak berbeda dan unik (sumber : presentasi suci wullandary) 

Meski dilahirkan dari rahim yang sama, kakak dan adik tentu memiliki cara bersikap dan karakter yang berbeda. Untuk membuat mereka kompak, kita hendaknya harus memenuhi dulu tangki cintanya. Caranya dengan mendekati mereka sesuai dengan apa yang disuka. Meski hal ini terdengar mudah, tetapi dalam implementasinya lumayan menguras energi. Mungkin yang memiliki anak lebih dari satu, sudah paham, ya, Jannati. 

2. Jangan Pilih Kasih

Jangan pilih kasih  (sumber : presentasi suci wullandary) 

Memiliki anak lebih dari satu, membuat orang tua dituntut untuk bisa berlaku adil. Terutama dalam segi kasih sayang. Dengan membuat mereka tidak merasa dibedakan, akan terjalin komunikasi yang baik diantara keduanya. 

Pembagian tugas antara ayah dan bunda jika memungkinkan juga perlu dilakukan. Misalnya, bunda sedang mengajari kakak tentang suatu hal, maka ayah yang akan menemani adik bermain. Begitu pula sebaliknya. 

3. Jangan Memaksa Anak

Jangan memaksa anak  (sumber : presentasi suci wullandary) 


Sama seperti orang dewasa, anak-anak juga berhak untuk mengatakan tidak pada apa yang tidak disuka atau saat dia lelah. Karena itu, jangan memaksa mereka. Jannati bisa mengalihkan perhatiannya dengan sesuatu yang disuka, lalu pelan-pelan diarahkan. Bisa juga dengan mengalihkan kegiatan ke lain waktu. 

Dengan menghormati keinginan anak, nantinya mereka akan mau mendengarkan orang tuanya. Dengan begitu, kegiatan bersama akan semakin  menyenangkan. 

Pada kesempatan ini, Bunda Suci juga mencontohkan sikap menghadapi anak saat mereka maunya main saja. Biasanya beliau akan bertanya kira-kira sampai berapa menit? Misal, dua puluh menit. Maka setelah waktu itu berakhir, anak akan diarahkan untuk bermain permainan lain yang mendukung pembelajarannya. Seperti aktivitas zero waste ini misalnya. Awalnya memang terlihat hanya seperti bermain saja. Padahal dari sini anak juga belajar fokus, motorik halus, motorik kasar, komunikasi dan lainnya. Jangan lupa untuk memilih narasi yang baik agar anak tetap merasa dihargai. 

Sementara menurut Bunda Widya Esty, salah satu peserta di grup WAG Parents Club TheJannahIns. Bahwasanya, beliu dan suami merupakan tipe orang tua yang menuntut anak untuk bersikap patuh. Bukan dengan cara memaksa, tetapi dengan pemberian pemahaman. Beliau akan memberi tahu alasan, manfaat, dan keburukan tentang suatu hal, sehingga anak memahami dan bisa menerima. 

4. Libatkan Anak dalam Aktivitas Bersama

Libatkan anak dalam aktivitas bersama (sumber : presentasi suci wullandary) 


Melibatkan anak untuk mengerjakan sesuatu bersama-sama akan membangun bounding antar keduanya. Tentunya harus kegiatan yang terlihat menarik dilakukan. Selain anak akan merasa dihargai, juga akan menambah kedekatan mereka. 

Jika pada aktivitas zero waste, Bunda Suci mengajak mereka untuk menyiram tanaman bersama, mengompos, menghitung jumlah sampah yang dihasilkan hari ini, hingga membaca bersama. Semua itu nyatanya ampuh untuk memupuk kekompakan mereka. 

5. Ingatkan Kakak Adik untuk saling menyayangi

 Ingatkan kakak dan adik untuk saling menyayangi (sumber : presentasi suci wullandary) 


Saat terjadi pertengkaran antara kakak dan adik, hendaknya mereka diingatkan tentang hubungan mereka. Saling kesal tak apa, tetapi harus tahu batasnya. Jangan berlebihan. Karena sebagai saudara kandung haruslah saling menyayangi. 

Bagaimanapun, bertengkar adalah cara mereka berinteraksi satu sama lain. Jika orang tua mampu meramu dengan tepat, maka akan semakin eratlah ikatan persaudaraan diantara mereka. 

Kelima tips di atas bisa dilakukan lewat aktivitas apa pun. Tidak hanya berkutat pada zero waste, ya, Jannati. 

Manfaat Aktivitas Zero Waste bagi Anak-anak

Setiap aktivitas yang dibarengi dengan pemberian informasi baru, sedikit banyak pasti akan memberikan manfaat. Begitu pula  dengan aktivitas zero waste. Berikut beberapa diantaranya. 

1. Anak lebih peduli dengan lingkungan. 

2. Anak mampu memahami apa itu sampah dan bagaimana cara mengolahnya. 

3. Anak bisa membedakan mana sampah organik dan sampah anorganik. 

4. Dll. 

Sekilas Tentang Zero Waste

Dilansir dari web zerowaste.id, zero waste adalah filosofi yang dijadikan gaya hidup untuk mendorong seseorang untuk bijak dalam mengonsumsi dan memaksimalkan siklus sumber daya, sehingga produk dapat digunakan kembali. Meski begitu, zero waste tidak hanya soal recycle. Karena tujuan utamanya adalah menghindarkan sampah agar tak masuk ke pembuangan akhir. 

Menurut Bea Johnson dari zero waste home, ada istilah 6R dalam zero waste, yang terdiri dari Rethink/ menolak (pemakaian plastik misal), Refuse/ mengurangi, Reduce/ menggunakan kembali, Recycle/ daur ulang, dan Rot/ membusukkan. 

Dari aktivitas 6R di atas, ternyata Bunda-bunda di grup WAG Parents Club TheJannahIns juga melakukan hal itu. Seperti kata Kak Prita, selaku founder The Jannah Institute yang juga mengaplikasikan zero waste ini dalam rumah tangganya. Beliau mengumpulkan sampah plastik yang masih layak jual dalam kondisi sudah dicuci kepada pemulung yang biasanya lewat. Untuk yang tidak layak jual, diberikan kepada bank sampah. Sementara untuk sampah organik dibuang di lahan kosong untuk dimakan hewan pengerat agar tidak masuk rumah. Selain itu, ada juga yang ditanam di depan rumah, lho. Harapannya, sampah-sampah organik ini akan berubah menjadi kompos dengan sendirinya. 

Sedikit berbeda dengan Bunda Suci. Beliau  mengumpulkan sampah organik untuk diberikan kepada tetangga untuk membuat kompos. Karena keluarga Bunda Suci belum memiliki tanaman sendiri. Sementara, untuk sampah anorganik digunakan kembali atau digunting-gunting menjadi ecobrick. Kebetulan untuk bank sampah di daerah rumah Bunda Suci yang berada di Malaysia belum dibuka. Jadi, masih berupa banner yang rencananya akan hadir di sebuah mall besar. 

Pengaplikasian ecobrick sebenarnya merupakan solusi yang tepat. Karena untuk memenuhi satu botol penuh, nyatanya Jannati harus mengumpulkan banyak sekali sampah plastik. Ecobrick memang harus dibuat sepadat mungkin dari hasil potongan plastik bekas. Agar terhindar dari semut dan hewan-hewan kecil lain, plastik bekas juga harus dicuci dan dikeringkan. Jika perlu, Jannati juga bisa menggunakan sabun agar lebih bersih. 

Ecobrick ini bisa dimanfaatkan untuk berbagai hal. Mulai dari meja, kursi, hiasan dinding, hingga rumah. Tentu saja dalam hal ini membutuhkan sampah plastik yang tak sedikit. Karena ecobrick dianggap berkualitas jika saat botol ditekan tidak kempes dan tidak menimbulkan bunyi. Jannati tentu bisa bayangkan bagaimana kepadatan dari bata yang bermanfaat untuk kelestarian lingkungan ini. 

Jadi, yuk ajak anak-anak kita untuk kumpulkan dan pisahkan sampah. Karena satu langkah kecil, akan berdampak besar jika terus-menerus dilakukan. Anak-anak kompak, lingkungan pun nyaman. 


Oleh. Alan Zakiya