Kamis, 25 April 2024

Menjadi Pembicara Profesional: Menghadirkan Transformasi Melalui Public Speaking



Di era di mana kemampuan berbicara di depan umum semakin dihargai, menjadi seorang pembicara yang profesional dan berpengaruh menjadi tujuan banyak individu. Mereka yang mampu menginspirasi, memotivasi, dan menyampaikan pesan dengan jelas dan meyakinkan memiliki keunggulan kompetitif yang signifikan. Dan untuk mencapai tingkat tersebut, kesempatan untuk belajar dan berkembang dalam bidang public speaking sangatlah berharga.

Salah satu kesempatan yang tak boleh dilewatkan adalah Exclusive Class Public Speaking: Be A Professional Speaker yang akan diselenggarakan pada Minggu, 12 Mei 2024. Acara ini menjanjikan pengalaman yang tak terlupakan bagi siapa pun yang ingin mengasah keterampilan berbicara di depan umum mereka. Terletak dalam suasana yang tenang di Kafe Tebing di Taman Botani Sukorambi, Jember, acara ini mengundang para peserta untuk merasakan transformasi diri dan pemberdayaan melalui pembelajaran yang mendalam.

Mengapa Bergabung?

Apakah kamu merasa ragu-ragu atau tidak percaya diri ketika berbicara di depan umum? Apakah kamu ingin meningkatkan kemampuan komunikasi kamu dan memiliki pengaruh yang lebih besar dalam setiap presentasi? Acara ini adalah kesempatan sempurna untuk mengeksplorasi potensi kamu dan membawa keterampilan public speaking kamu ke tingkat berikutnya.

Dalam Exclusive Class Public Speaking ini, kamu akan merasakan kekuatan transformasi dari metode pembelajaran yang apresiatif. kamu akan dibimbing untuk mengungkapkan nilai intrinsik kamu dan melepaskan kepercayaan diri yang kuat. Dengan bimbingan yang tepat, kamu akan dapat mengatasi ketakutan berbicara dan mengembangkan pola pikir yang positif, mempersiapkan kamu untuk menyampaikan pesan kamu dengan efektif kepada berbagai jenis audiens.

Apa yang Menanti kamu?

Acara ini tidak hanya tentang belajar teknik-teknik dasar public speaking. Di sini, kamu akan diajak untuk memahami seni memukau audiens melalui karisma pembicara yang sengaja diciptakan. kamu akan belajar untuk menguasai berbagai teknik simulasi untuk komunikasi yang berdampak, sehingga kamu dapat menjadi pembicara yang berarti dan signifikan dalam setiap kesempatan.

Tak hanya itu, sebagai tambahan istimewa, peserta akan menikmati Beauty Class yang diselenggarakan dan menerima goodie bag eksklusif yang berisi produk-produk mewah dari Inez Cosmetics. Hal ini akan menambahkan sentuhan glamour pada pengalaman belajar kamu, sehingga kamu tidak hanya menjadi pembicara yang hkamul, tetapi juga tampil percaya diri dengan penampilan yang memukau.

Fasilitas yang Ditawarkan

Di samping pengalaman belajar yang mendalam, acara ini juga menawarkan fasilitas yang nyaman dan eksklusif. Venue telah dirancang untuk meningkatkan perjalanan pembelajaran kamu, dan kamu akan memiliki kesempatan untuk mengisi ulang energi kamu selama istirahat kopi dan menikmati makan siang lezat sambil bersosialisasi dengan peserta lainnya.

Dan tentu saja, setiap peserta akan membawa pulang beragam fasilitas, termasuk sertifikat cetak & elektronik mengakui pencapaian mereka, e-book eksklusif tentang Public Speaking dari The Jannah Institute, dan merchandise khusus sebagai kenang-kenangan atas partisipasi mereka. Selain itu, mereka juga akan mendapatkan dukungan komunitas berkelanjutan dan mentoring online selama dua minggu setelah acara untuk memastikan pertumbuhan dan kesuksesan yang berkelanjutan.

Exclusive Class Public Speaking: Be A Professional Speaker adalah kesempatan yang tak boleh dilewatkan bagi siapa pun yang ingin menjadi pembicara yang terkemuka dan berdampak. Dengan menghadiri acara ini, kamu akan memulai perjalanan menuju transformasi diri dan peningkatan keterampilan yang tak tertandingi. Jadi, tkamui kalender kamu untuk Minggu, 12 Mei 2024, dan bergabunglah dengan kami untuk hari pemberdayaan, pencerahan, dan pengayaan. Pesan tempat kamu hari ini dan mulailah perjalanan menuju kesuksesan kamu sebagai seorang pembicara profesional yang berpengaruh!

Selasa, 29 Agustus 2023

Kelas Public Speaking untuk Anak : Membangun Percaya Diri dan Kemampuan Berbicara



Kelas public speaking untuk anak dapat membangun rasa percaya diri dan mengasah kemampuan bicara, apakah Ayah Bunda dan jannati percaya? Di artikel ini, kita akan menjawab pertanyaan-pertanyaan penting seputar kelas public speaking untuk anak-anak dan bagaimana The Jannah Institute dapat membantu mereka tumbuh dengan percaya diri dan berbicara dengan lancar di depan umum.

Apa saja contoh kegiatan public speaking untuk anak-anak?

Anak-anak bisa berbicara di depan kelas, berpartisipasi dalam cerita bergambar, membawakan pidato pendek tentang hobi mereka, dan bahkan menyampaikan cerita di depan keluarga. Semua ini adalah contoh kegiatan public speaking yang dapat membantu anak-anak merasa nyaman berbicara di depan orang lain.

Dimana bisa belajar public speaking untuk anak-anak yang berkualitas?

The Jannah Institute adalah tempat yang tepat untuk belajar public speaking. Sejak 2018, The Jannah Institute sudah memulai kelas reguler public speaking anak-anak yang bermula di kota Jember, Jawa Timur. Kelas yang berlangsung apa adanya, dengan pertemuan dua minggu sekali itu kini sudah memiliki sistem yang semakin baik, dan sudah berjalan hingga mencapai batch 30 dan 31 saat ini, serta ratusan alumni yang tersebar di Jember, Surabaya, Sidoarjo, Probolinggo, Banyuwangi, Magetan, Malang, Yogyakarta, Jabodetabek, Medan, Binjai, Manado, Banjarmasin, dan kota-kota lainnya hingga WNI yang tinggal di luar negeri seperti Malaysia, dan Jepang. 

Kelebihan kelas public speaking untuk anak di The Jannah Institute


  • Konsep fun learning dengan metode appreciative inquiry yang berprinsip semua peserta belajar adalah narasumber dan mengalami proses belajar yang sama
  • Terdapat dua mode belajar yaitu offline dan online learning
  • Pendekatan personal untuk tiap anak karena sekelas maksimal 10 orang peserta belajar dan minimal 7 orang peserta belajar dengan 2 orang trainer
  • Kurikulum project based selama 10 kali pertemuan sehingga anak sebagai peserta belajar mengalami dan terlibat langsung, serta terjadi repetisi yang kelak menjadi habit
  • Kakak trainer merupakan trainer public speaking berpengalaman, bersertifikat, dan passionate dengan dunia edukasi anak-anak 
  • Terdapat dokumentasi foto dan video yang dikirim ke grup belajar untuk para orangtua menyimak perkembangan ananda
  • Terdapat beberapa challenge untuk dikerjakan di rumah sebagai bentuk latihan 
  • Terdapat final performance di akhir pertemuan sebagai project akhir kelas untuk memberikan apresiasi pada anak-anak, dan ditonton oleh seluruh orangtua serta umum di ruang publik 
  • Mendapatkan sertifikat tercetak untuk kelas offline dan e-certificate untuk kelas online

Langkah awal belajar public speaking untuk anak-anak

Langkah awalnya adalah membangun rasa percaya diri. Di The Jannah Institute, anak-anak akan diajarkan cara mengatasi rasa gugup dan merasa nyaman saat berbicara di depan umum. Ini adalah dasar penting yang akan membantu mereka tumbuh sebagai pembicara yang percaya diri. Ini semua dipelajari di kelas Public Speaking for Kids [BASIC], dan selanjutnya terdapat kelas lanjutan yaitu kelas Public SPeaking for Kids [INTERMEDIATE]. 

Berapa biaya kursus public speaking anak?

The Jannah Institute menawarkan kursus public speaking untuk anak-anak tingkat BASIC dengan harga yang terjangkau, yaitu Rp 450.000 untuk 10 kali pertemuan, seminggu sekali, dengan durasi 2 jam.  

Sedangkan untuk tingkat INTERMEDIATE, yaitu Rp 599.000 untuk 10 kali pertemuan, seminggu sekali, dengan durasi 2 jam.  

Ini memberikan akses yang mudah bagi orang tua untuk memberikan kesempatan terbaik kepada anak-anak mereka. Khusus untuk kelas Public Speaking for Kids secara online disediakan trial berbayar terjangkau yaitu Rp 45.000 untuk 1 kali tatap muka, sehingga saat ananda enjoy dalam proses belajar, orangtua bis alangsung meneruskan program paket sesuai biaya di atas. 

Apa saja materi kelas public speaking untuk anak?

Berikut materi kelas public speaking untuk anak di The Jannah Institute untuk tingkat BASIC



Berikut materi kelas public speaking untuk anak di The Jannah Institute untuk tingkat INTERMEDIATE


Apa manfaat anak mengikuti kelas public speaking di The Jannah Institute?

Anak-anak yang mengikuti kelas public speaking di The Jannah Institute akan mendapatkan manfaat berharga. Mereka akan mengembangkan kemampuan berbicara yang kuat, meningkatkan rasa percaya diri, belajar me-manajemen pikiran mereka dengan baik, dan dapat menghadapi berbagai tantangan dengan lebih baik di masa depan. 

Keterampilan public speaking membantu anak-anak berkomunikasi dengan lebih baik, membangun kepercayaan diri, mengembangkan pemikiran kritis, dan membantu mereka tumbuh sebagai pemimpin di lingkungan sekitar.

Tips dan trik untuk membantu anak berbicara di depan umum

Latihan berbicara di depan cermin : ini membantu mereka mengatasi gugup dan melatih ekspresi wajah.

Ceritakan cerita singkat : ajak mereka untuk bercerita tentang pengalaman mereka dengan bahasa yang sederhana dan jelas.

Berikan dukungan : berikan pujian dan dukungan saat mereka mencoba berbicara di depan umum.





Sabtu, 10 September 2022

REVIEW: MEMBASUH LUKA PENGASUHAN DENGAN JALAN TAZKIYATUN NAFS


 

TJI Book Review oleh Kak lala

Setiap orang tua menginginkan yang terbaik untuk anak-anaknya. Jikapun ada sebutan toxic parent, insyaAllah itu tidak mewakili keseluruhan orang tua. Namun terkadang perbedaan cara pengasuhan masing-masing orang tua meninggalkan kesan yang berbeda pula pada anak-anaknya ketika dewasa.



Buku Seri Kedua

Buku yang direview oleh kak lala, salah satu anggota komunitas TJI ini, berjudul MEMBASUH LUKA PENGASUHAN DENGAN JALAN TAZKIYATUN NAFS yang ditulis oleh Ulum A Saif. Perlu teman-teman ketahui bahwa ini adalah buku seri kedua setelah buku MEMBASUH LUKA PENGASUHAN, di mana buku pertama ini ditulis menggunakan sudut pandang psikologi dengan pendekatan DEPTH (Deep Psych With Tapping Technique). Nah, dalam buku kedua yang direview kali ini menggunakan sudut pandang qur’ani dengan pendekatan tazkiyatun nafs.

Luka Pengasuhan

Apa itu luka pengasuhan? Kak Lala, yang juga merupakan alumni Public Speaking for Youth Batch 12 ini, mengambil kesimpulan dari beberapa jawaban yang dilontarkan oleh jannati bahwa luka pengasuhan merupakan luka yang dialami oleh seorang manusia selama proses pengasuhan oleh orang tua yang menyebabkan trauma atau kenangan buruk dalam diri anak dan biasanya mempengaruhi sikapnya di masa sekarang jika kita belum berdamai dengan luka-luka tersebut.

Respon Error

Luka pengasuhan memberikan dampak negatif pada seseorang berupa respon error. Respon error dapat dimaknai sebagai respon yang tidak sesuai dengan stimulannya, bahkan mungkin cenderung berlebihan dan tidak terkendali. Parahnya, respon error ini akan semakin kuat setelah menikah. Mengapa? Karena kenangan buruk itu lebih mudah bangkit kembai jika mengalami peristiwa yang mirip dengan kenangan masa kecil. Contohnya,  seorang istri yang periang tiba-tiba menjadi pendiam setelah suaminya menyepelekan tentang pekerjaan rumahnya karena kenangan buruk masa kecilnya muncul kembali. Stimulus dari kejadian tersebut adalah menyepelekan orang lain.

Selain respon error, luka pengasuhan berpotensi untuk merusak hubungan. Lalu bagaimana memutus mata rantai pola pengasuhan yang, secara tak segaja, akan diwariskan turun temurun?

Berdamai dengan Luka

Berdamai dengan luka maksudnya adalah memaafkan setiap kejadian menyakitkan dan memaafkan orang-orang yang menyakiti kita sebagai bentuk penyembuhan diri. Memaafkan mudah untuk diucapkan, namun menjadi sulit ketika dipraktekkan, sebab hakikat memaafkan adalah menerima dengan ikhlas. Sedangkan ikhlas, wujudnya tak nampak karena berkaitan dengan hati.

Dalam buku ini, penulis mengelompokkan beberapa langkah penyembuhan diri, yaitu:

1.      Membersihkan badan

2.      Sikap terhormat

3.      Pendidikan

4.      Mengeluarkan zakat

5.      Melakukan dzikir

6.      Menggantungkan harapan pada Allah

7.      Bertaubat

Menarik bagi saya. Betapa lengkapnya islam mengatur segala aspek kehidupan. Bahkan beberapa point yang sudah disebutkan di atas tampak tak masuk akal bagi kebanyakan orang yang selalu mengedepankan logikanya. Bagaimana mungkin zakat dapat menyembuhkan luka masa lalu? Bagaimana bisa bertaubat disebut sebagai salah satu langkah untuk penyembuhan diri? Otak kita tak sampai untuk memikirkan jawabannya.

“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka,dengan harta itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketentraman jiwa bagi mereka. Dan Allah maha mendengar lagi maha mengetahui.” (At Taubah:103)

“Maka apabila mereka bertaubat niscaya itu menjadi kebaikan bagi mereka.” (At Taubah:74)

Al Qur’an Sebagai Penyembuh

Al Qur’an berisi segala solusi permasalahan hidup. Mulai urusan yang besar sampai urusan yang kita anggap remeh. Di akhir sesi review, kak Lala menyampaikan bahwa Al Qur’an bukanlah sebuah obat, sebab obat tak selalu menyembuhkan. Tapi Al Qur’an adalah penyembuh, karena penyembuh pastilah  menyembuhkan.

Yang perlu kita pahami adalah segala sesuatu yang terjadi di muka bumi ini tak lepas dari takdir dan ketetapan Allah. Takdir Allah bagi hambanya selalu yang terbaik. Jika kita merasa tak mendapatkan keadilan atau mengalami sesuatu yang pahit, bukan berarti takdir Allah untuk kita buruk. Hanya saja, kita belum mengetahui hikmah di balik peristiwa itu.

Semoga kita menjadi hamba yang selalu berbaik sangka pada ketetapan Allah.


PROFIL REVIEWER:

Nama Laelatul Khodria, perempuan asal Cirebon, lulusan S1 Program Studi PGPAUD di Universitas Pendidikan Indonesia. Pengalaman kerja dan organisasi:

1.      PPLSP sebagai guru di Sekolah Bianglala, Bandung

2.      Guru pendamping di TK BC Al Muhyidin, Bandung

3.      Guru ngaji subuh di Masjid Al Muhyidin, Bandung

4.      Admin di Rumah Keluarga Berdaya, Bandung

5.      Anggota aktif di Komunitas Indonesia Membaca, Rumah Pena Alegori, dan Sakeena Circle

6.      Anggota aktif di Komunitas Lingkungan Hidup

Rabu, 23 Februari 2022

Sukses berbisnis dengan whatsapp marketing? Siapa takut!


 


“Intinya, komunikasi dengan manusia itu ya pakek bahasa manusia. Jangan pakai bahasa mesin.” Pesan penutup dari Kak Prita kali ini tidak hanya membuat para peserta sharing session tersadar, tetapi juga menancap ke hati dengan begitu dalam. Semoga selalu ingat untuk memanusiakan manusia. 

Sharing session yang diadakan di grup Whatsapp Parents Club TheJannahIns dilaksanakan setiap hari Jum’at pukul dua siang hingga pukul empat sore. Narasumbernya beragam, dengan dasar keilmuan juga berbeda-beda. Nah, pada tanggal 28 Januari 2022 kemarin, Kak Prita HW selaku founder TJI didapuk untuk menjadi narasumber. 

Pada kesempatan kali ini, Kak Prita akan berbicara tentang whatsapp marketing. Karena, dibanding sosial media yang lain seperti instagram, facebook, tiktok dan twitter, tentu whatsapp terasa lebih familiar. Karena sebagian besar pengguna telepon pintar, pasti memiliki aplikasi ini. 

Sebelum memulai pembahasan, Kak Prita bertanya berapa jumlah nomor kontak whatsapp peserta sharing session. Saat mereka menjawab ada ratusan,  ternyata Kak Prita sudah memiliki hampir dua ribu nomor kontak whatsapp. 

Menurut Kak Prita, bagi mompreneur semua sosial media itu memiliki tujuan yang sama, yang pertama silah ukuwah, yang kedua, mengubah kontak menjadi calon customer. Jika dalam bahasa marketing, dikatakan mengubah followers menjadi customers. Sudah pernah dengar, kan, Jannati? 

Namun, ternyata memiliki ribuan kontak whatsapp tidak akan berpengaruh terhadap bisnis kita, jika mereka tidak memiliki kepercayaan/ trust dan kedekatan secara emosional kepada kita. Nah, inilah yang akan dibahas di sharing session kali ini. 

Mengubah Followers menjadi Customers

Sebelum mengetahui cara teknis menambah kontak whatsapp dan menjadikannya customer, Jannati perlu tahu istilah-istilah marketing berikut. 

A. Cold market : segmen pasar atau kontak yang pernah mencoba atau membeli produk atau jasa kita. 

B. Warm market : segmen pasar yang sudah pernah membeli produk kita walau hanya sekali. 

C. Hot market : segmen pasar yang sudah berkali-kali membeli produk kita dan ketagihan. Biasanya mereka ini disebut juga pelanggan loyal. 

Ketiga istilah ini, akan menentukan besaran bisnis Jannati selanjutnya. Berikut teknis menambah kontak whatsapp dan mengubahnya menjadi pelanggan. 

1. Tambah kontak secara berkala, miliki target sebanyak mungkin. Caranya dengan masuk ke beberapa grup whatsapp yang ada korelasinya dengan bisnis kita. Entah dari segmen pasarnya atau dari kategori bisnisnya. Jangan lupa untuk memperkenalkan diri secara powerfull dan meminta izin untuk menyimpan nomor kontak partisipan grup. 

Berikut cara memperkenalkan diri secara powerful yang dicontohkan Kak Prita. 

a) Perkenalkan, saya Prita HW, domisili Jember, salam kenal semua.

b) Salam kenal semua, saya Prita HW, ibu 2 anak usia 4th dan 2th, domisili Jember, sehari2 nulis dan ngajar aja sih 🙏🏻

c) Perkenalkan, saya Prita HW, senang sekali bisa join dengan temen2 yg semangat di sini 🥰. Sehari2 saya ibu dari 2 anak usia 4 dan 2 th, sekaligus blogger & writer di www.pritahw.com, juga merintis menjadi knowledgepreneur bersama suami di instagram.com/thejannah.ins. Bisa saling follow di instagram.com/pritahw ya. 

Dari ketiga contoh di atas terlihat bahwa contoh c) merupakan cara memperkenalkan diri yang paling powerfull. Nantinya, Jannati bisa sesuaikan dengan keterampilan yang dimiliki, ya. Pokoknya percaya diri saja. Allah itu memberi kita kemampuan yang luar biasa. Jangan minder. 

2. Jangan spamming, bangun kedekatan natural. Setelah orang-orang mulai terkesan dengan perkenalan kita, warnai dengan menimpali obrolan di grup yang perlu. Jangan menjadi silent reader, ya, Jannati. 

Berikutnya Jannati bisa mulai mengirim pesan pribadi, diurutkan dari partisipan grup. Sebelumnya, Jannati bisa mengetik template pesan pribadi terlebih dahulu, agar tidak lelah mengetik kalimat yang sama berkali-kali. Kemudian, sapa sesuai nama kontak whatsappnya dan sebutkan grup whatsapp yang sama dengannya. Tanyakan juga domisilinya karena Jannati ingin menyimpan nomor whatsappnya. 

Pastikan untuk saling simoan nomor ya, Jannati. Agar nantinya kita bisa saling komen di status/ story whatsapp masing-masing. 

3. Rajin update story. Hal ini bertujuan agar orang-orang senantiasa merasakan keberadaan kita. Namun, jangan terlalu banyak, ya. Cukup 6 – 8 story dalam sehari. Jangan sampai membentuk titik-titik kecil karena terlalu banyak yang di-uploud. Alih-alih menyimak story kita, mereka malah melewati dan tak mau melihat. Jadi rugi, kan? 

Agar teman whatsapp berkenan membaca story kita, maka sebaiknya gunakan trik berikut. Story 1) salam, foto kondisi sekitar di pagi hari (foto pemandangan, sarapan, baca buku), atau quote. Story 2) ceritakan aktivitas hari ini. Mulai dari agenda yang akan dilakukan dan  hubungannya dengan bisnis yang sedang dijalani. Agar lebih mengena, gunakan story telling agar sesuai dengan goals yang ingin dicapai saat membuat story. Apakah untuk membangun kepercayaan, atau agar mereka mau memasrahkan uangnya untuk ditukar dengan barang atau jasa kita. 

Story ke 3), 4), dan 5) foto barang atau jasa. Berilah caption berupa pertanyaan, polling, atau lainnya untuk mengundang interaksi. Story 6) dan 7) bisa diselingi dengan testimoni dan story ke 8) penutup. Boleh berupa quote atau kata-kata penyemangat. 

Silakan dikreasikan ya, Jannati. Untuk Jannati yang sudah pernah mengikuti kegiatan di The Jannah Institute, baik alumni maupun bukan, tentu dapat dengan mudah melihat contoh nyatanya di status Kak Prita. Di sana, terlihat sekali bahwa Kak Prita tidak pernah melakukan hard selling. Selalu ada pengantar yang ciamik, sehingga penonton yang baca tidak merasa sia-sia. 


4. Simak story teman. Jika Jannati sedang santai, sekali-kali bisa menyimak story teman whatsapp atau target konsumen yang ingin diajak mengobrol panjang, tetapi bingung mengawalinya. Beri komentar yang sesuai dan tulus. Usahakan jika ingin berlanjut ke obrolan yang panjang, sampaikan kalimat terbuka semacam pertanyaan. Hal ini akan memancing topik-topik obrolan lainnya. 

Pada tahap inilah, seni public speaking akan terpakai. Meski hanya lewat teks, tetapi teknik persuasive communication juga bisa diterapkan. Minimal, lakukan interaksi kepada sepuluh atau dua puluh orang yang berbeda setiap hari. Hal ini, tidak lain agar komunikasi bisa terus terbangun. 

5. Buat kolam atau komunitas (berupa grup whatsap, akun instagram, fanpage) dari usaha yang sedang dijalani. Berikan value yang selaras dengan bisnis kita, ya, Jannati. Kolam ini bukan tempat promosi ya Jannati. Maka, jangan terpikir untuk memberi materi promosi terus menerus. Berikan keuntungan pada mereka jika bergabung dengan grup yang Jannati buat. Misal, diadakan sharing session, kuis, giveaway, pelatihan sederhana, dan lainnya. Karena di sinilah, Jannati bisa merawat warm market menjadi hot market. 

Jika Jannati mau memperhatikan, community circle yang dibangun oleh The Jannah Institute ada enam kolam. Keenam kolam tersebut terdiri dari TJI Community, Parent Club TJI, Mom Public Speaker, Muslimah Youth Club, TJI Blogger Community dan TJI Library. Di sana, tidak hanya promosi tentang kelas-kelas TJI, tetapi lebih ditekankan pada manfaat, manfaat dan manfaat. 

Saat ditanya tentang pengaruh whatsapp business dibanding whatsapp biasa pada whatsapp marketing, Kak Prita menjawab, bahwa pengaruhnya besar jika penggunanya bisa memanfaatkannya dengan baik. Karena memang untuk media promosi, whatsapp tidak bisa sekuat instagram jika dilihat dari jangkauannya. Namun, adanya fitur-fitur di whatsapp business seperti katalog, pin lokasi di google map, jam buka, pelabelan kontak untuk membedakan konsumen baru, tetap, dan lainnya, sangat mendukung kegiatan whatsapp marketing.

Jadi, untuk online shop, disarankan untuk menggunakan whatsapp business. Agar calon konsumen bisa melihat ragam jualan Jannati di fitur katalog. 

Sebagai pebisnis online, pengetahuan akan teknologi terbaru seputar marketing memang penting diketahui. Karena jangkauan yang luas dipadu dengan teknik komunikasi dan desain yang epik akan menghasilkan bisnis yang berkembang dengan luar biasa. Jadi, jangan berhenti untuk belajar. Karena setiap materi yang kita pelajari tidak hanya bermanfaat untuk dunia, tetapi semoga menjadi ladang amal untuk akhirat. Aamiin. Karena bukankah menuntut ilmu itu wajib? Jika dibarengi dengan niat ibadah, maka semoga pahala juga bisa didapat. Aamiin. Wallahu’alam bishshowab. 


Kontributor: Alan Zakiya. Alumni kelas instagram, online writing class dan blogger di The Jannah Institute. Bisa ditemui di https://penazakiya.blogspot.com


Kamis, 10 Februari 2022

Tips Jitu Membuat Kakak Adik Akrab : Lewat Zero Waste? Bisakah?


 


Kakak dan adik memiliki ikatan satu darah. Bila ikatannya terpecah belah, maka sistem keseimbangan tubuh akan hancur dan melebur menjadi ikatan tak bermakna,” kata Bunda Suci Wullandary menutup sharing session di tanggal 21 Januari 2022 itu. 

Jika kita mengingat masa kecil, mungkin salah satu momen yang terbersit adalah pertengkaran dengan saudara. Mulai dari saling berteriak, lalu saling adu fisik, dan diakhiri dengan adu tangis. Betul, enggak, Jannati? 

Pertengkaran ini memang tidak bisa dihindari. Memang di satu sisi akan membuat suasana menjadi bising. Namun, di sisi lain akan menjadikan hubungan kakak beradik semakin akrab. Dunia anak memang selalu unik. 

Sharing session yang diadakan di WAG Parents Club TheJannahIns pada tanggal 21 Januari 2022 menobatkan Bunda Suci Wullandary sebagai narasumber. Beliau merupakan mombloger, mentee Public speaking for mom #6, kelas Online Writing Class, kelas caption instagram, dan kelas blog. Semua kelas di TJI sudah dijelajahi oleh Bunda Suci, kecuali public speaking for youth dan kidz. Karena dari segi umur sudah tidak memungkinkan, ya. 😆

Pada kesempatan kali ini, Bunda Suci membahas tentang cara mengakrabkan kakak dan adik lewat aktivitas zero waste. Jadi, Bunda Suci ini memang tengah membiasakan diri untuk aktif pada gerakan zero waste. Jannati bisa melihat aktivitas beliau di instagram @suci_wullandary. Di sana, akan terlihat bagaimana usaha beliau dalam mengajarkan zero waste kepada anak-anak beliau yang umurnya berjarak kurang dari dua tahun. Masya Allah. 

Cara Agar Kakak Adik Semakin Akrab

Meski sering bertengkar, tetapi antar saudara sebenarnya memiliki bahasa khusus untuk kembali akrab. Namun, peran orang tua untuk mengusahakan keakraban saudara juga penting dilakukan. Berikut beberapa trik yang bisa Jannati lakukan. Cara ini berlaku untuk kegiatan apa pun, ya, Jannati. Tidak hanya untuk aktivitas zero waste.  

1. Menyadari bahwa setiap anak berbeda dan unik. 

Menyadari bahwa setiap anak berbeda dan unik (sumber : presentasi suci wullandary) 

Meski dilahirkan dari rahim yang sama, kakak dan adik tentu memiliki cara bersikap dan karakter yang berbeda. Untuk membuat mereka kompak, kita hendaknya harus memenuhi dulu tangki cintanya. Caranya dengan mendekati mereka sesuai dengan apa yang disuka. Meski hal ini terdengar mudah, tetapi dalam implementasinya lumayan menguras energi. Mungkin yang memiliki anak lebih dari satu, sudah paham, ya, Jannati. 

2. Jangan Pilih Kasih

Jangan pilih kasih  (sumber : presentasi suci wullandary) 

Memiliki anak lebih dari satu, membuat orang tua dituntut untuk bisa berlaku adil. Terutama dalam segi kasih sayang. Dengan membuat mereka tidak merasa dibedakan, akan terjalin komunikasi yang baik diantara keduanya. 

Pembagian tugas antara ayah dan bunda jika memungkinkan juga perlu dilakukan. Misalnya, bunda sedang mengajari kakak tentang suatu hal, maka ayah yang akan menemani adik bermain. Begitu pula sebaliknya. 

3. Jangan Memaksa Anak

Jangan memaksa anak  (sumber : presentasi suci wullandary) 


Sama seperti orang dewasa, anak-anak juga berhak untuk mengatakan tidak pada apa yang tidak disuka atau saat dia lelah. Karena itu, jangan memaksa mereka. Jannati bisa mengalihkan perhatiannya dengan sesuatu yang disuka, lalu pelan-pelan diarahkan. Bisa juga dengan mengalihkan kegiatan ke lain waktu. 

Dengan menghormati keinginan anak, nantinya mereka akan mau mendengarkan orang tuanya. Dengan begitu, kegiatan bersama akan semakin  menyenangkan. 

Pada kesempatan ini, Bunda Suci juga mencontohkan sikap menghadapi anak saat mereka maunya main saja. Biasanya beliau akan bertanya kira-kira sampai berapa menit? Misal, dua puluh menit. Maka setelah waktu itu berakhir, anak akan diarahkan untuk bermain permainan lain yang mendukung pembelajarannya. Seperti aktivitas zero waste ini misalnya. Awalnya memang terlihat hanya seperti bermain saja. Padahal dari sini anak juga belajar fokus, motorik halus, motorik kasar, komunikasi dan lainnya. Jangan lupa untuk memilih narasi yang baik agar anak tetap merasa dihargai. 

Sementara menurut Bunda Widya Esty, salah satu peserta di grup WAG Parents Club TheJannahIns. Bahwasanya, beliu dan suami merupakan tipe orang tua yang menuntut anak untuk bersikap patuh. Bukan dengan cara memaksa, tetapi dengan pemberian pemahaman. Beliau akan memberi tahu alasan, manfaat, dan keburukan tentang suatu hal, sehingga anak memahami dan bisa menerima. 

4. Libatkan Anak dalam Aktivitas Bersama

Libatkan anak dalam aktivitas bersama (sumber : presentasi suci wullandary) 


Melibatkan anak untuk mengerjakan sesuatu bersama-sama akan membangun bounding antar keduanya. Tentunya harus kegiatan yang terlihat menarik dilakukan. Selain anak akan merasa dihargai, juga akan menambah kedekatan mereka. 

Jika pada aktivitas zero waste, Bunda Suci mengajak mereka untuk menyiram tanaman bersama, mengompos, menghitung jumlah sampah yang dihasilkan hari ini, hingga membaca bersama. Semua itu nyatanya ampuh untuk memupuk kekompakan mereka. 

5. Ingatkan Kakak Adik untuk saling menyayangi

 Ingatkan kakak dan adik untuk saling menyayangi (sumber : presentasi suci wullandary) 


Saat terjadi pertengkaran antara kakak dan adik, hendaknya mereka diingatkan tentang hubungan mereka. Saling kesal tak apa, tetapi harus tahu batasnya. Jangan berlebihan. Karena sebagai saudara kandung haruslah saling menyayangi. 

Bagaimanapun, bertengkar adalah cara mereka berinteraksi satu sama lain. Jika orang tua mampu meramu dengan tepat, maka akan semakin eratlah ikatan persaudaraan diantara mereka. 

Kelima tips di atas bisa dilakukan lewat aktivitas apa pun. Tidak hanya berkutat pada zero waste, ya, Jannati. 

Manfaat Aktivitas Zero Waste bagi Anak-anak

Setiap aktivitas yang dibarengi dengan pemberian informasi baru, sedikit banyak pasti akan memberikan manfaat. Begitu pula  dengan aktivitas zero waste. Berikut beberapa diantaranya. 

1. Anak lebih peduli dengan lingkungan. 

2. Anak mampu memahami apa itu sampah dan bagaimana cara mengolahnya. 

3. Anak bisa membedakan mana sampah organik dan sampah anorganik. 

4. Dll. 

Sekilas Tentang Zero Waste

Dilansir dari web zerowaste.id, zero waste adalah filosofi yang dijadikan gaya hidup untuk mendorong seseorang untuk bijak dalam mengonsumsi dan memaksimalkan siklus sumber daya, sehingga produk dapat digunakan kembali. Meski begitu, zero waste tidak hanya soal recycle. Karena tujuan utamanya adalah menghindarkan sampah agar tak masuk ke pembuangan akhir. 

Menurut Bea Johnson dari zero waste home, ada istilah 6R dalam zero waste, yang terdiri dari Rethink/ menolak (pemakaian plastik misal), Refuse/ mengurangi, Reduce/ menggunakan kembali, Recycle/ daur ulang, dan Rot/ membusukkan. 

Dari aktivitas 6R di atas, ternyata Bunda-bunda di grup WAG Parents Club TheJannahIns juga melakukan hal itu. Seperti kata Kak Prita, selaku founder The Jannah Institute yang juga mengaplikasikan zero waste ini dalam rumah tangganya. Beliau mengumpulkan sampah plastik yang masih layak jual dalam kondisi sudah dicuci kepada pemulung yang biasanya lewat. Untuk yang tidak layak jual, diberikan kepada bank sampah. Sementara untuk sampah organik dibuang di lahan kosong untuk dimakan hewan pengerat agar tidak masuk rumah. Selain itu, ada juga yang ditanam di depan rumah, lho. Harapannya, sampah-sampah organik ini akan berubah menjadi kompos dengan sendirinya. 

Sedikit berbeda dengan Bunda Suci. Beliau  mengumpulkan sampah organik untuk diberikan kepada tetangga untuk membuat kompos. Karena keluarga Bunda Suci belum memiliki tanaman sendiri. Sementara, untuk sampah anorganik digunakan kembali atau digunting-gunting menjadi ecobrick. Kebetulan untuk bank sampah di daerah rumah Bunda Suci yang berada di Malaysia belum dibuka. Jadi, masih berupa banner yang rencananya akan hadir di sebuah mall besar. 

Pengaplikasian ecobrick sebenarnya merupakan solusi yang tepat. Karena untuk memenuhi satu botol penuh, nyatanya Jannati harus mengumpulkan banyak sekali sampah plastik. Ecobrick memang harus dibuat sepadat mungkin dari hasil potongan plastik bekas. Agar terhindar dari semut dan hewan-hewan kecil lain, plastik bekas juga harus dicuci dan dikeringkan. Jika perlu, Jannati juga bisa menggunakan sabun agar lebih bersih. 

Ecobrick ini bisa dimanfaatkan untuk berbagai hal. Mulai dari meja, kursi, hiasan dinding, hingga rumah. Tentu saja dalam hal ini membutuhkan sampah plastik yang tak sedikit. Karena ecobrick dianggap berkualitas jika saat botol ditekan tidak kempes dan tidak menimbulkan bunyi. Jannati tentu bisa bayangkan bagaimana kepadatan dari bata yang bermanfaat untuk kelestarian lingkungan ini. 

Jadi, yuk ajak anak-anak kita untuk kumpulkan dan pisahkan sampah. Karena satu langkah kecil, akan berdampak besar jika terus-menerus dilakukan. Anak-anak kompak, lingkungan pun nyaman. 


Oleh. Alan Zakiya



Senin, 24 Januari 2022

Menjadi Sahabat yang Baik Bagi Anak


 

“Selamat menjadi sahabat yang baik bagi anak-anak ya Bunda! Semoga menjadi Bunda yang senantiasa dirindukan anak-anakmu❤️.” Kalimat itu adalah pesan penutup dari Bunda Diva Zahra. Seorang full mom dengan seorang anak berumur dua tahun tujuh bulan. 

Ada yang meriah di WAG Parents Club TheJannahIns pada tanggal 14 Januari 2022 kemarin. Jika biasanya grup ini sunyi senyap, kali ini berbeda. Para penghuni grup muncul menyampaikan unek-uneknya terkait buah hati mereka. Ada yang bertanya, ada pula yang ikut sharing tentang bagaimana cara mereka merangkul anak-anak. Sungguh, ya, Jannati. Menjadi orang tua itu seni. Kita harus pintar-pintar mencari celah agar anak senantiasa bahagia. Dengan begitu, diharapkan stimulus dan pemahaman tentang agama serta kehidupan bisa melekat di memori. 

Tema sharing session kali ini pun membahas hal yang sama. Yakni seni menjadi sahabat bagi anak. Untuk memahami dan mengetahui apa saja yang dialami anak, saling bercerita merupakan cara yang tepat. Karena dengan begitu, anak akan merasa dipercaya. Tanpa perlu diawasi terus menerus dan dilarang ini itu. Namun, bagaimana cara membuat anak merasa senyaman itu? Inilah yang dibahas di sharing session WAG Parents Club TheJannahIns, dengan narasumber Bunda Diva Zahra dan moderator Alan Zakiya.

Bunda Diva Zahra ini adalah seorang fulltime mom dari seorang anak bernama Kahiyang, berumur dua tahun tujuh bulan. Beliau berdomisili di Jember dan merupakan alumni dari kelas Instagram di The Jannah Institute dan freelance writing. Sekarang, beliau juga tengah mengasah kemampuannya di kelas Public Speaking for Mom #13 yang diadakan oleh TJI. 

Trik Menjadi Sahabat Bagi Anak

Ada beberapa trik yang bisa Jannati lakukan terkait upaya pendekatan diri terhadap anak. Trik ini, Bunda Diva dapat dari buku Menjadi Bunda Yang Dirindukan karya Muhammad Syafiie El-Bantanie. Berikut ini adalah keenam triknya. Simak, ya, Jannati. 

1. Masakan Bunda

Kangen masakan bunda (dok. Bunda Diva Zahra) 

Trik yang pertama adalah makanan. Jannati bisa mendekati buah hati dari lidah dan perutnya. Berikan anak makanan yang tak hanya enak, tapi juga halal dan toyyib (baik/ sehat). 

Kelak, saat anak semakin tumbuh menjadi remaja atau bahkan dewasa, maka dia akan merindukan nikmatnya masakan bunda. Maka, kemana pun dia akan pergi nanti, semoga dia ingat untuk pulang. 

2. Mengobrol hangat penuh canda tawa

Mengobrol hangat penuh canda tawa (dok. Bunda Diva Zahra) 

Masa remaja dan dewasa adalah masa yang kritis. Emosi yang belum stabil, membuat mereka sering kali kebingungan dan membuat keputusan yang salah. Karenanya, sebelum masa itu datang, yuk, dekati anak kita, Jannati. Caranya bisa dengan mencium pipi atau puncak kepalanya ketika akan berangkat atau pupang sekolah. Maka dengan begitu, dengan sendirinya mereka akan datang untuk berbagi cerita. 

3. Mendengarkan keluh kesah anak

Mendengarkan curhatan anak (dok. Bunda Diva Zahra) 

Jika ada keterampilan yang wajib dimiliki seorang bunda, mungkin salah satu jawabannya adalah mendengarkan. Banyaknya masalah yang dialami remaja adalah karena tidak adanya suport system yang baik di keluarga. Bundanya terlalu sibuk dengan karier atau mungkin dirinya sendiri, sehingga kurang peka terhadap perasaan anak. 

Keterbatasan ilmu dan pengalaman yang dimiliki, membuat mereka membutuhkan seseorang yang mau mendengarkan keluh kesahnya. Karena itu, jangan langsung memberi nasehat atau saran. Cukup dengarkan sembari memberi pelukan atau usapan di pundak. 

4. Mengakrabi anak dengan memijat

 Mengakrabi anak lewat memijat (dok. Bunda Diva Zahra) 

Saat anak dipijat, maka dia akan merasakan relaksasi dan kenyamanan, sehingga emosinya akan lebih stabil. Di saat itulah Bunda bisa “mengorek” informasi tentang kehidupannya. Sementara, waktu yang tepat untuk menjalankan misi  tersebut adalah sebelum tidur. Nantinya, anak tidak akan merasakan pijatannya, tetapi kasih sayangnya. Dengan begitu, anak akan merasa diperhatikan. 

5. Antara mendengarkan dan menasihati

Antara mendengarkan dan menasihati (dok. Bunda Diva Zahra) 

Sebelum memberikan nasehat kepada remaja, terlebih dahulu seorang bunda haruslah menjadi pendengar yang baik. Karena keterampilan mendengarkan, erat kaitannya dengan pengasuhan. 

Ada beberapa cara untuk mewujudkan hal tersebut. A) Carilah waktu dan cara yang tepat untuk buah hati, B) dengarkan terlebih dahulu curahan hatinya, C) ajak anak berpikir (manfaat, kerugian, prioritas, tujuan, dll), D) gunakan kata yang mudah dipahami. Karena nasihat ini nantinya akan memberikan kesan yang mendalam bagi anak. 

Lima Bahasa Kasih

Lima bahasa kasih (dok. Bunda Diva Zahra) 

Saat seseorang menjadi orang tua, berarti dia telah berkomitmen untuk menjadi dunianya anak, ya, Jannati. Karena itu, orang tua harus mengetahui bahasa anak, agar bisa mengarahkan mereka dengan lebih mudah. Berikut kelima bahasa kasihnya. 

1. Verbal (kata-kata), misalnya dengan :

a) Momen anak memerlukan perhatian dan kasih sayang dari bundanya karena sedang dirundung masalah. 

b) Pujian atas kebaikan yang telah dilakukan anak. Hal itu, akan meningkatkan rasa percaya diri anak. 

c) Kata positif yang memotivasi. Karena kata positif, akan memberikan pengaruh yang besar pembentukan karakter anak. 

d) Beri pertanyaan perhatian. 

Saat menasihati anak, apalagi untuk balita, intonasi harus benar-benar diperhatikan. Hindari nada tinggi. Selain karena tak baik untuk kestabilan emosinya, juga 

Saat menasihati anak, apalagi untuk balita, intonasi harus benar-benar diperhatikan. Hindari nada tinggi. Selain karena tak baik untuk kestabilan emosinya, marah-marah hanya akan membuat orang tua capek. Mereka belum mengerti, bukan? Selain itu, Jannati juga harus memperhatikan panjangnya kalimat. Karena jika terlalu panjang, anak juga kurang fokus dan sulit menerima informasi. 

2. Sentuhan, bisa dengan :

a) Cium kening dan pipi anak serta usap kepalanya saat akan berangkat ke sekolah. 

b) Pelukan (saat anak akan tidur, pulang dari bepergian, dan saat anak mendapatkan penghargaan). 

c) Menepuk pundak, yang bermakna “Kamu pasti bisa, Nak.”

3. Materi, seperti misalnya :

a) Saat juara kelas beri hadiah. Hal ini akan meningkatkan semangatnya untuk rajin belajar. Asal selalu mengutamakan kejujuran. Namun, jangan lupa untuk memberi pemahaman bahwa hadiah ini bonus. Agar saat beranjak dewasa nanti, semangatnya tidak kendor. Pemilihan hadiah juga harus dipertimbangkan asas manfaatnya. Agar nanti tidak mendatangkan mudhorot. 

b) Menyiapkan makanan kesukaan

c) Mentraktir makan di luar setelah anak membantu bersih-bersih di rumah. 

4. Bantuan, caranya dengan :

a) Bimbing dan ajari anak dalam mengerjakan tugas sekolah. 

b) Berikanlah bantuan tanpa diminta oleh anak. 

5. Waktu berinteraksi, misalnya dengan :

a) Mengobrol bersama dengan hangat. 

b) Naik sepeda atau jalan pagi bersama. 

c) Menonton film yang disukai anak bersama dan beri tanggapan atas pelajaran yang bisa diambil. 

Aplikasi dari kelima bahasa kasih di atas bisa disesuaikan dengan keadaan ya, Jannati. Misalkan untuk waktu berinteraksi, ternyata buah hati lebih menyukai mengobrol sambil berkebun misalnya. Ya sudah, lakukan saja. Contoh di atas bukan menjadi patokan, ya. 

Bunda Diva juga menambahkan bahwa untuk menasihati anak lelaki memang membutuhkan usaha yang lebih banyak. Pastikan si anak dalam keadaan kenyang, karena urusan perut ini sangat krusial bagi mereka. Berbeda dengan anak perempuan yang hanya membutuhkan sentuhan. 

Golden age seorang anak berlanjut hingga masa remaja. Dengan tentangan dunia yang semakin besar, orang tua hendaknya tetap memantau dan mengetahui aktivitas dan privasinya. Bukannya orang tua tidak percaya, ya, Jannati. Namun, lebih kepada menjaga dan mengarahkan anak. Mungkin mereka sudah bisa mandiri, tetapi secara mental, mereka masih butuh bimbingan orang tua. 

Setiap orang tua, tentu memiliki cara tersendiri untuk bersahabat dengan anak. Seperti yang dituturkan Bunda Liana Tunggal Dewi, ibu dari seorang putra berumur sembilan tahun. Beliau memilih lebih longgar dalam game online. Bahkan beliau juga terkadang men-top up-kan gamenya. Harapannya, dengan begitu anak akan merasa orang tuanya asyik. “Jangan sampai saya kalah seru sama gamenya. Nanti dia mencari keseruan di luar. Mending sama emaknya saja,” kata Bunda Liana. 

Menjadi orang tua harus siap belajar. Tidak hanya belajar cara mendidik anak, tetapi juga harus up to date, sehingga bisa masuk ke dunia mereka. Dengan begitu, bergaul dengan orang tua akan semakin asyik. Namun tetap harus tahu batasan antara orang tua dan anak, ya, Jannati. 

Sekian tips menjadi sahabat bagi anak kali ini, semoga bisa memberi manfaat. Aamiin. 


Kontributor : Alan Zakiya (Alumni Online Writing Class #2 dan kelas Caption Instagram #4). Bisa ditemui di blog pena zakiya. 





Minggu, 09 Januari 2022

Ada Apa dengan Cancel Culture di Korea?






Saat ini, drama Korea sudah banyak digemari berbagai kalangan. Tidak heran jika kebanyakan aktor/aktrisnya sudah dikenal di penjuru dunia. Sehingga, mereka dituntut untuk terlihat sempurna di mata publik. Tetapi, karir mereka bisa saja hancur hanya karena satu skandal yang menimpa mereka. Fenomena ini sudah dibahas dalam TJI Sharing session di tanggal 29 Oktober 2021. Mari kita simak penjelasannya, yuk!

Sebelum membahas cancel culture secara mendalam, mari kenali profil singkat narasumbernya. Ia bernama Helmiyatul Hidayati, biasa dipanggil Mbak Helmi. Lahir di Jember, pada tanggal 2 Mei 1990. Mbak Helmi bertempat tinggal di Perum Istana Tidar B5-14.

Kini Mbak Helmi merupakan Ibu dengan satu anak bernama Raditya Narendra yang berumur 9 tahun. Kegiatan Mbak Helmi saat ini adalah Ibu rumah tangga, Blogger, content creator, dan mompreneur.

Kebetulan Mbak Helmi adalah seorang K-Poper yang juga menyukai drama Korea. Sehingga pengetahuannya mengenai kebudayan Korea layak untuk dibagikan. Oleh karena itu, Mbak Helmi akan membagikan opininya mengenai fenomena Cancel Culture yang telah dialami oleh actor kenamaan Kim Seon-Ho.

Aktor Kim Seon-Ho

Cancel Culture sendiri adalah fenomena dimana karir seorang publik figur hancur dengan sekejap, hanya karena suatu kasus/skandal yang tidak bisa ditolerir oleh fans atau publik.

Misalnya, Aktor A sedang naik daun karena drama yang ia bintangi menjadi popular, lalu karena rumor buruk yang tersebar, banyak brand dan acara yang ia bintangi lansung memutus kontraknya. Sehingga dinamakan Cancel Culture.

Hal ini didukung dengan industri K-Pop yang memiliki banyak Idol dan artisnya yang setara dengan artis global atau internasional. Seperti Dita Karang dan Lisa Blackpink yang debut di korea walaupun mereka tidak bekewarganegaraan Korea. Sehingga untuk menjadi artis Global tidak selalu mendebutkan karirnya lewat Hollywood, tetapi juga bisa dari Korea.

Pada akhirnya, banyak orang bermimpi untuk menjadi artis di Negeri Ginseng sudah seoerti ‘Produk’. Sedangkan agensi yang menaungi artis-artis tersebut adalah ‘Produsen.’ Artis tersebut dilatih dan dibentuk hingga mencapai target citra yang diinginkan oleh perusahaan.

Oleh karena itu untuk setiap artis/publik figur yang terbentuk, mereka sukses dan tenar punya satu kewajiban lagi dalam menjaga image-nya, yaitu Tidak Boleh memiliki Skandal. Dengan kata lain, mereka harus ‘Sempurna’

Namun, di dunia ini mana ada manusia yang sempurna? Artis berskandal selalu ada, ketika skandalnya mencuat mereka akan beresiko mengalami ‘Cancel Culture’ yaitu budaya meninggalkan publik figure ketika mereka memiliki skandal.

Skandal terbaru yang sedang heboh sekarang ini sedang menimpa salah satu aktor Kim Seon Ho, ia terkenal karena karakter Han Jie Pyong di drama Start Up. Saking boomingnya, hingga salah satu tempat makan di Indo memasang plakat dengan tulisan “Tim Han Jie Pyong atau Tim Nam Do San” yang merupakan karakter utama dari drama tersebut.

Drama Korea "Start-Up"

Tetapi, setelah nama Kim Seon-Ho melejit, tiba-tiba saja karirnya berada di unjung tanduk karena postingan mantan pacarnya yang mengaku dipaksa aborsi, dia langsung di kucilkan. Iklannya banyak yang diturunkan bahkan papan billboard berita skandalnya dipasang di tengah-tengah kota.

Fenomena Cancel Culture ini tidak hanya merugikan materi, tetapi juga psikologis dari sang aktor bersangkutan, terlepas dari fakta bahwa berita yang tersebar itu sudah terbukti kebenarannya, atau hanya rumor berlaka yang berdasarkan iri, dengki, atau dendam dari orang yang menyebarkan isu tersebut.

Lalu, kenapa Cancel Culture bisa ada di Korea dan China? Berikut alasan logis yang dijelaskan oleh Mbak Helmi:

  • Pada dasarnya, fitrah manusia memiliki keinginan untuk mengagungkan sesuatu yang ‘Maha’ segalanya. Namun, karena warga disana banyak yang tidak mengenal konsep agama atau ketuhanan, akhirnya yang diagungkan atau diidolakan adalah sesama manusia yang mereka anggap ‘Sempurna’.

Sedangkan manusia tidak lepas dari salah dan kekhilafannya. Ketika seseorang yg mereka cintai ada cacatnya, mereka marah sampai ke tingkat kecewa. Bahkan ada fans Kim Seon-Ho yang tidak berhenti menangis sampai tidak makan berhari-hari, hingga akhirnya dibawa ke rumah sakit karena skandal tersebut. 

  • China-Korea-Jepang memang terkenal dengan budaya disiplin dan aturan yang ketat. Para berwenang, ketika publik figurnya kena skandal, tidak ragu untuk membatalkan kontrak, menutup akses medsos, melarang mereka tampil di tv lagi, dan lain sebagainya.

Contohnya adalah Kriss Wu, penyanyi di China yang terkena skandal pelecehan seksual. Segala akun medsosnya dihapus, lagu-lagunya dihapus dari berbagai platform.

Namun ada sisi baik nya juga, dengan begitu publik figur bisa memberi contoh yang baik, tanpa ada skandal dan perbuatan buruk lainnya. Sedangkan sisi buruknya sendiri tidak sepatutnya Idola di maha agungkan segala-galanya lebih dari sang pencipta.

Selain itu, budaya ini berbanding terbalik jika dibandingkan dengan Indonesia. Publik Figur yang terkena skandal malah semakin tenar. Bahkan ada beberapa artis yang sengaja membuat skandal agar Namanya melejit. Sehingga tidak ada cuan jika tidak ada sensasi. 

Lalu, apakah cancel culture sebaiknya juga menjadi budaya di Indonesia? 

  1. Meskipun sanksi sosial di sana dianggap baik. Namun itu bukan yang terbaik. Tidak heran meski sanksinya sudah seperti itu. Skandal akan terus berulang. Meskipun kelihatannya sudah berat. Sanksi sosial hanya bersifat sementara dan tidak membuat kapok

  2. Semu, karena industri hiburan hari ini, dengan konsep liberalisme & sekulerisme yang mendarah daging, justru menjadi pemicu orang lain melakukan skandal. Pacaran, hamil di luar nikah, narkoba, pelecehan seksual, LGBT, dll sudah banyak terjadi dan menjadi kejahatan serius. Sedikit banyak dipengaruhi oleh industri hiburan. Ironi sekali bukan? 

  3. Definisi kebenaran bisa bergeser. Bisa jadi hari ini yang dianggap skandal oleh banyak orang, kelak tidak akan dianggap skandal lagi. Pemikiran manusia tidak bisa mendefinisikan kebenaran secara hakiki.

    Misalnya pada kasus Kim Seon-Ho, dia dikritik karena memaksa mantan pacarnya aborsi. Namun tidak dikritik atas perilaku seks bebasnya. Seks bebas adalah sesuatu yang buruk, namun akhir- akhir ini telah mendapat pemakluman besar asal "suka sama suka." Terlebih sejak tahun 2015, aborsi dan zinah itu sudah tidak dianggap ilegal lagi.

  4. Bagi muslim, QS. Al Maidah 49-50 cukup untuk menegaskan kita seharusnya mengambil solusi seperti apa dalam mengatasi problematika hidup.

    "Dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan mushibah kepada mereka disebabkan sebahagian dosa-dosa mereka. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik. (5: 49)”

    “Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin? (5: 50)” 

  5. Bagi muslim, cinta dan benci itu harus sesuai dengan syariat. Ini yang sulit dimiliki. Misal fans tidak suka jika idolanya berpacaran, bukan karena pacaran itu haram, tapi karena kecemburuan dan obsesi. Oleh karena itu, tuntutan ini pula para idola mereka biasanya malah menjalin hubungan diam-diam, tau-tau menghamili anak orang

    Mungkin saja bercermin dari kasus Kim Seon-Ho ini, Cancel Culture sepertinya akan bergeser. KSH dianggap tidak bersalah karena aborsi merupakan kesepakatan bersama. Zinah juga bukan ilegal. Tidak ada tuntutan hukum dalan kasus ini. Bahkan mantan kekasihnya yang diserah oleh netizen.

    Jadi meskipun KSH salah, ini mulai dianggap bukan skandal, karena aborsi dan zinah tidak dianggap ilegal lagi. Tetapi hanya urusan pribadi masing-masing. Itulah pentingnya untuk kita memiliki aturan yang benar, yang tidak berdasarkan hawa nafsu manusia

Lalu, Kenapa di Indonesia tidak bisa diberlakukan cancel culture?

  • Budaya di Indonesia banyak dipengaruhi pleh budaya dan pemikiran asing dari awal. Jadinya silau dengan peradaban lain. Akhirnya tidak mempunyai standar jelas terhadap karakter publik figur. Lihat saja koruptor dihormati oleh politisi, dan pejabat, meskipun salah tetep dihormati, karena tidak ada prinsip integritasnya.
  • Cinta dan benci bukan karena Allah, tapi karena suka sama suka. Meski melakukan hal haram, kalo idolanya tetap akan dibela. Alasannya karena agama adalah urusan masing-masing. 
  • Rating is everything. Kapitalisme membuang idealisme selama menghasilkan keuntungan.

Sekian penjelasan mendetail dari Mbak Helmi tentang Cancel culture yang marak terjadi di Negeri Ginseng. Semoga bisa menjadi pembelajaran berharga untuk kita semua agar tetap menjaga perilaku dan perbuatan. Meskipun bukan publik figure, kita harus tetap menjaga perbuatan kita agar hubungan dengan sesama di lingkungan sekitar tetap terjaga, Jannati!