Oktober 2020

Jumat, 09 Oktober 2020

Keterampilan Berbicara itu Perlu. Tambah ilmu di Kelas Online (Daring) Public Speaking for Moms The Jannah Institute



Seni keterampilan berbicara itu sangat penting untuk dimiliki oleh setiap orang, karena tidak hanya untuk melatih mengelola emosi saat harus berhadapan dengan banyak orang, tetapi juga untuk menambah rasa percaya diri seseorang. Bagi seorang ibu, seni keterampilan berbicara sangat diperlukan, karena kita tidak pernah tahu kapan kesempatan emas serta tantangan seru akan datang. Keterampilan berbicara itu perlu, makanya saya menambah ilmu dengan ikut kelas online atau daring Public Speaking for Moms di The Jannah Institute. 

Menurut Ibu Septi Peni Wulandani, pendiri Komunitas Ibu Profesional, rumah adalah taman dan gerbang peradaban yang akan mengantarkan seluruh anggota keluarganya menuju peran peradaban. Oleh karena itu ibu adalah salah satu arsitektur peradaban, yang bisa membangun peradaban dari dalam rumah, yang bisa menemukan peran peradabannya sebagai individu dan bisa memandu anak-anak untuk menemukan peran peradabannya. Bagi Christina dalam bukunya yang berjudul Sekolah Menjadi Orang Tua menyebutkan bahwa rumah adalah sekolah pertama dan utama di dunia, dan gurunya adalah orang tua. Selain itu ada pepatah Arab menyebutkan bahwa Ibu adalah pendidik utama dan pertama bagi anak-anaknya. 

Dari sana dapat diambil suatu hal mendasar bahwa seorang ibu harus terus membekali dirinya dengan berbagai keterampilan dalam perannya dalam mendidik dan mengasuh anak-anaknya. Salah satu skill yang harus dimiliki oleh sosok ibu adalah keterampilan berbicara atau public speaking. 

Mendidik Anak Perlu Seni Berbicara?

“Masak sih, mendidik anak memerlukan seni berbicara? Bukannya kita tinggal mengajari anak kita saja? Nggak perlu kan kita yang seorang ibu perlu belajar tentang seni berbicara?”

Beberapa pertanyaan di atas mungkin juga terlintas di pikiran jannati, para sahabat The Jannah Institute (TJI) semuanya. 

Tentu saja seni berbicara sangat diperlukan dalam pola pendidikan dan pengasuhan anak. Saat ibu hendak mengajarkan atau mempengaruhi agar melakukan sesuatu atau memberikan instruksi serta contoh kepada anaknya. Saat berdiskusi serta menjawab pertanyaan anak. Saat hendak membacakan cerita untuk anak. Saat hendak bermain peran bersama anak. Saat hendak mendisiplinkan anak. Kesemuanya memiliki perbedaan dalam teknik penyampaiannya, kesemuanya itu membutuhkan seni berbicara. 

Baca Juga : Parenting Qurani : Mendidik Anak dengan Bahagia

Sedangkan bagi saya, seorang ibu pekerja di ranah domestik, selain untuk diterapkan di saat berinteraksi dan berkomunikasi dengan keluarga seni keterampilan berbicara diperlukan saat sedang melakukan kegiatan komunitas serta aktivitas sosial lain. Pada komunitas dimana saya mengambil peran sebagai pengurus di dalamnya, kerap ada kebutuhan untuk memberikan testimoni atau kesan/pengalaman yang harus ditampilkan dalam bentuk video. Hal lainnya adalah saat mengikuti kelas bahasa asing di tempat saya tinggal kurang lebih empat tahun ini, Tsukuba, Jepang. Di setiap akhir periode kelas, umumnya selalu diadakan acara perpisahan dimana masing-masing murid harus memberikan speech atau pidato singkat dalam bahasa Jepang tentang diri atau negara tempat asalnya. 

Nah, di acara-acara seperti inilah, saya merasa keterampilan untuk berkomunikasi di depan orang banyak sangat dibutuhkan. Atau kesempatan lainnya adalah saat dihubungi oleh salah satu staf pengajar dan diminta untuk mengisi (memperikan paparan materi) dalam Kelas Internasional bagi murid kelas dua di salah satu Sekolah Dasar yang ada di kota Tsukuba. Aktivitas-aktivitas yang saya sebutkan di atas tentu merupakan kesempatan berharga bagi seorang ibu pekerja di ranah domestik untuk lebih mengembangkan diri dimana seni keterampilan berbicara atau public speaking  menjadi sangat diperlukan. 

Seni Berbicara Mampu Membangun Rasa Percaya Diri

Kepercayaan diri diartikan sebagai keyakinan terhadap diri sendiri sehingga mampu menangani segala situasi dengan tenang, kepercayaan diri lebih banyak berkaitan dengan hubungan seseorang dengan orang lain. Tidak merasa inferior di hadapan siapapun dan tidak merasa canggung apabila berhadapan dengan banyak orang.

Ada pendapat lain yang menyebutkan bahwa kepercayaan diri adalah sikap pada diri seseorang yang bisa menerima kenyataan, mengembangkan kesadaran diri, berpikir positif, memiliki kemandirian dan mempunyai kemampuan untuk memiliki segala sesuatu yang diinginkan.

Dengan mengikuti Public Speaking Class, kita diminta menganalisa terlebih dulu siapa audiens kita, dalam situasi seperti apa kita diminta untuk menyampaikan informasi. Materi atau informasi seperti apa yang akan dibawakan. Sehingga berangkat dari sana, jannati bisa mempersiapkan hal-hal pendukung yang dapat membangun dan meningkatkan kepercayaan diri. Misalnya saja dengan berpenampilan yang sesuai serta nyaman bagi diri. Dengan tampil nyaman dan sudah mempersiapkan segala sesuatunya, tentu rasa percaya diri semakin bertambah. 

Tampil percaya diri saat berbicara di hadapan publik adalah salah satu indikator keberhasilan dalam melakukan public speaking. Menampilkan rasa percaya diri di hadapan publik juga tentunya akan menambah kesan hebat di mata para audiens nya. Percaya diri juga mampu memberikan pengaruh yang signifikan kepada para pendengarnya dalam memahami kejelasan oleh pembicaranya. 

Tambah Ilmu di Kelas Online (Daring) Public Speaking for Moms Batch 5 The Jannah Institute

Di awal bulan Juli 2020 lalu, The Jannah Institute, sebuah knowledge centre yang berlokasi di kota Jember mengadakan kelas online (daring) bertema Public Speaking for Moms yang kali ini merupakan kelas angkatan kelima. Suatu media pembelajaran bagi para ibu untuk meningkatkan kapasitas dan keterampilan diri khususnya di bidang komunikasi. 

Menurut Prita Hendriana Wijayanti, inisiator dari The Jannah Institute, dengan bekal ilmu seni berbicara atau yang sudah familiar dengan istilah public speaking, orang yang mempelajarinya akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain : 

  • Lebih percaya diri dalam menyampaikan opini
  • Lebih luwes saat berbicara di depan kamera 
  • Terbiasa menghadapi publik atau orang banyak, baik secara online maupun bertatap muka langsung atau offline
  • Lebih menyenangkan saat menemani anak belajar di rumah apalagi di masa School From Home seperti sekarang ini

Nah, banyak sekali bukan manfaat dari mengikuti kelas seni berbicara atau public speaking ini. Tentunya jannati pun juga semakin ingin tahu tentang apa saja sih yang dibahas di kelas yang dilakukan dengan menggunakan tiga media, yakni melalui aplikasi Zoom, Google Meet dan What’s App Group ini. 

Untuk menjawab rasa penasaran jannati, berikut ini hal-hal yang dikupas dan dijabarkan di dalam kelas Public Speaking for Moms batch 5 yang telah aku ikuti bersama beberapa ibu hebat lainnya yang sebagian besar berdomisili di kota yang terkenal dengan Jember Fashion Carnival ini, selain beberapa kota lain seperti Depok, dan Kediri.


 

Kelas yang diadakan selama empat pekan ini diisi dengan materi yang sungguh berbobot.

Pertemuan Pertama diawali dengan perkenalan para peserta serta berbagi pengalaman paling membahagiakan oleh Siska Rofitasari, salah seorang alumni kelas Public Speaking for Youth, yang juga merupakan moderator di kelas ini. Dilanjutkan dengan dua materi dasar yakni Urgensi Public Speaking serta Detoks Ketakutan dan Self Talk yang disampaikan oleh Prita Hendriana Wijayanti, pendiri The Jannah Institute yang sejak duduk di bangku sekolah sudah menggiatkan kegiatan literasi bahkan sampai saat ini. 

Di materi pertama kali ini, saya mendapatkan pesan yang sangat menarik dan terus teringat. 

“Demam panggung adalah hal biasa. Hal alamiah yang tentunya dialami oleh siapa saja, karena kita semua adalah manusia. Dengan semakin banyak jam terbang maka demam panggung akan semakin dapat diatasi”

Di pertemuan pertama yang dilakukan secara online melalui aplikasi Zoom, para peserta diberi tugas berupa berinteraksi langsung untuk menyampaikan komitmen tujuan atau goals yang hendak dicapai dalam mengikuti kelas ini. Serta berbagi tentang pengalaman melakukan komunikasi di depan khalayak sebelumnya, dan bagaimana yang dirasakan saat itu. Ini dalam rangka menemukan kekuatan bersama. Dan, jangan lupakan untuk membuat selftalk setiap harinya dengan menuliskannya di media sosial sebagai refleksi dari pertemuan perdana ini.

Pertemuan kedua diisi dengan dua materi yang juga diberikan oleh inisiator The Jannah Institute. Materi pertama berjudul voice power serta kegunaannya, sedangkan yang kedua adalah membaca bercerita, melatih instonasi dan gesture. 

Buat saya, materi kedua ini sangatlah menarik karena belum pernah sekalipun mendapatkan ilmu tentang voice power. Apalagi ada waktu dimana seluruh peserta yang hadir melalui media Zoom diminta mempraktekkan materi kekuatan suara. Berbicara dengan menggunakan dengan tiga teknik pengeluaran suara yang berbeda. Seru banget pokoknya. Bahkan anak-anak saya jadi ikut menirukan apa yang ibunya ucap dan lakukan, hehe.

Tugas di pekan kedua ini juga makin seru, yakni seluruh peserta diminta membuat rekaman suara sedang bercerita. 

Yang bikin menantang adalah para peserta diminta mengumpulkan rekaman tersebut dalam bentuk aplikasi Podcast. Aplikasi yang benar-benar asing dan baru buat saya. Suatu aplikasi yang mirip dengan radio. tapi sebenarnya sangat berbeda. Kesamaannya adalah podcast umumnya berupa audio (walaupun sekarang juga ada podcast video) yang didengarkan seperti saat sedang mendengar radio. Kesamaan lainnya adalah pendengar harus memilih saat hendak mendengarkan siaran. Bedanya bila di radio pendengar akan mendengarkan dengan memilih stasiun radio A atau stasiun radio B dan seterusnya. Sedangkan di podcast pendengar harus memilih mau mendengarkan podcast milik siapa dan memilih topik tertentu.

Struktur simple video blog atau biasa disingkat vlog oleh inisiator The Jannah Institute yang juga seorang blogger professional menjadi materi ketiga yang diberikan di dalam kelas Public Speaking for Moms batch 5 melalui media Zoom. Di materi ini para peserta diberikan penjelasan tentang cara membuat content untuk vlog, yakni harus terdiri dari opening, main content, dan closing. 

Nah, bukan The Jannah Institute namanya bila tidak memberikan tugas yang menantang bagi para pesertanya. Jelang pekan terakhir ini, tugas yang harus dikerjakan oleh peserta adalah membuat vlog dengan durasi 5 menit dengan tema tertentu yang telah dipilih berdasarkan undian. 

Salah satu contoh tema yang diberikan kepada peserta adalah tentang Kiat Menjaga Kesehatan bagi Para Ibu di tengah Situasi Pandemi. Sebenarnya mencari bahan materi tidaklah terlalu sulit. Yang membuat menantang adalah vlog ini harus diunggah di media sosial terutama Instagram TV milik para peserta. Sungguh benar-benar menantang, bukan? 

Baca Juga : Ibu-ibu Belajar Public Speaking, Buat Apa?

Untuk materi pekan keempat atau terakhir adalah tentang voice over technique yang disampaikan langsung oleh Eenly Putri, seorang voice over talent dari PT Siantar Top, yang juga seorang Programme & Production Manager SSTV. Narasumber yang akan membagi ilmu dan pengalaman di bidang voice over (pengisi suara), bidang yang sedang naik daun saat ini.  

Untuk tugas pekan keempat ini juga tidak kalah seru dan menantang bagi para peserta, karena di pekan terakhir ini harus menyelesaikan tantangan voice over untuk salah satu iklan produk. 

Tugas yang benar-benar memerlukan kesabaran dan mengasah keterampilan berbicara, serta mengolah rekaman suara agar pas dengan video iklan yang diputar. Sungguh tugas yang melibatkan banyak faktor keterampilan setiap peserta. 

Bonusnya, ada  final perform dalam format webinar sebagai project akhir kelas ini, dan alhamdulillah, saya berkesempatan menjadi salah satu narasumbernya. Sungguh pengalaman perdana yang tak bisa dilupakan. Saya berbagi tentang Belajar Public Sepaking bagi Ibu Perantauan. MasyaaAllah, ini pengalaman pertama menjadi narasumber, bukan sebagai peserta. 

Kelas Online Public Speaking for Moms The Jannah Institute, Recommended!

Kelas Public Speaking yang diadakan oleh The Jannah Institute ini sangat layak untuk diikuti. Materi kelas yang lengkap dan berbobot seputar ilmu berkomunikasi, menambah keterampilan dalam berbicara bagi para peserta karena dibimbing langsung oleh public speaker, fasilitator dan trainer yang telah berpengalaman di organisasi dan berkomunitas di tingkat lokal maupun nasional. Namun, tidak hanya itu, melalui tugas-tugas menantang yang diberikan pun dapat membuat para peserta mendapatkan skill lain yang juga sangat berrmanfaat. Antara lain belajar untuk berkomitmen dalam mengikuti kelas sampai selesai, memacu diri untuk selalu mengumpulkan seluruh tugas-tugas, berupaya untuk memahami perkembangan teknologi dan dapat berinteraksi dengan para ibu hebat sesama pembelajar. 

Dengan mempelajari public speaking, saya merasa menjadi lebih percaya diri saat harus mengutarakan pendapat di dalam suatu diskusi, sudah mulai bisa mengatur rasa gugup yang menghampiri saat hendak memulai berbicara di depan publik. 

Jadi seni berbicara atau public speaking sangat layak menjadi salah satu ilmu yang dipelajari oleh seorang ibu. Dengan ,public speaking, seorang ibu mampu membuat rasa percaya diri semakin terbangun sehingga saat tanpa diduga ada kesempatan atau tantangan untuk berbicara di depan orang banyak menghampiri, jannati tanpa ragu untuk mengambil dan menyelesaikannya.

Semoga pengalaman mengikuti kelas online (daring) Public Speaking for Moms batch 5 dari The Jannah Institite ini dapat bermanfaat. Terima Kasih. 


Kontributor : Arsita Rahadiyani Loekito

Momblogger  

Alumni Public Speaking for Moms batch 5, 

Alumni Blogging Class Basic, Intermediate, Advance batch 1